Belajar dari kegagalan


Dalam proses introspeksi diri (baca: perenungan) saya akhir tahun lalu, saya harus mengakui bahwa dalam perjalanan hidup saya tahun lalu lebih banyak menemui kegagalan dari pada keberhasilan, dan tolak ukur yang saya pakai untuk menilai gagal atau suksesnya adalah target yang saya buat sendiri pada awal tahun sebelumnya.
Dan hidup adalah sebuah proses yang akan tetap kita lewati tahap demi tahap, kalo boleh mencari teman…. siapa sih yang dalam hidup ini tidak pernah gagal? Dan gagal itu bersinggungan dengan banyak hal bisa gagal dalam percintaan, pekerjaan, bisnis, rumah tangga atau pun gagal dalam hal2 sepele yang kita temui setiap hari. Memang kalo kegagalannya dalam hal kecil, tentu dengan mudah banyak di antara kita yang dengan mudah dapat langsung memperbaiki penyebab kegagalan dan dengan mulus melenggang menuju keberhasilan. Dan banyak juga yang menjadikan kegagalan tadi sebagai cambuk menuju keberhasilan. Seorang Meina sangat jelas berulang kali gagal dan saya sangat bersyukur juga bahwa sampai hari ini saya selalu bisa bangkit dan berdiri meninggalkan tiap kegagalan itu, meski langkah saya juga banyak kali tertatih2, pun orang-orang sukses pun kerap mengalaminya, hal ini saya baca dari buku-buku biografi orang-orang terkenal, Bill Gates yang adalah bos Microsoft mengalaminya, Thomas Alfa Edison harus mengulang ribuan kali percobaan sebelum akhirnya menemukan bola lampu, orang sekaliber Donal Trump yang dikenal sebagai seorang raja real estate pun berapa kali hampir dinyatakan pailit tapi itulah bahwa hanya orang-orang yang mau belajar dari kegagalannya dan bangkit akhirnya keluar menjadi orang sukses. Sedangkan dalam film2 superhero sekelas Superman, Batman, Fantastic4, selalu digambarkan kalah dulu dan akhirnya menang, pun penonton bersorak horee..…apalagi hidup kita yang penuh realita ini, bayangkan gegap gempita yang akan kita rasakan bila kita yang berhasil menang atas semua tantangan hidup ini.
Gawatnya banyak diantara kita yang tidak tahu bahwa kegagalan itu kerap datang karena kita kerap memikirkan kegagalan itu dan percaya bahwa kegagalanlah yang akan kita dapat, padahal kita punya kemampuan yang lebih dalam menghadapi tantangan, malah orang dengan kemampuan biasa2 dapat berhasil karena dia percaya pada keberhasilan yang menantinya.
Memang saat kita gagal, hal yang pertama kita rasa adalah kecewa dan berkecil hati, seolah kita tidak dapat menerima keadaan, pada saat seperti ini memang kita tidak bisa langsung bangkit, saran saya jangan pernah berusaha melawan perasaan seperti ini, biarkan perasaan itu menguasai anda dan dari situlah nanti kita temukan titik balik untuk bangkit. Pada saat seperti ini juga jangan menanggung semua beban sendiri, sangat baik bila kita punya someone to share, berceritalah kepada orang lain yang kita percaya karena hal itu bisa membuat beban yang kita tanggung sedikit berkurang, ada baiknya juga bila anda mau minta dan mendengarkan saran dari mereka.
Meski saya menyarankan agar kita jangan melawan perasaan yang datang ketika kita gagal tapi itu tidak berarti kita tinggal diam, tetap beraktifitas seperti biasa dan paculah semangat kita untuk terus melanjutkan hidup dan tetap juga berhubungan dengan orang disekitar kita yang tahu kegagalan kita secara normal, tetap berjiwa besar untuk mau mendengar apa pun kritikan atau malah ejekan dari mereka, jangan anggap itu sebagai masalah baru, karena dari situlah kita bisa temui kekurangan kita.
Jangan buru-buru patah semangat dan jera setelah kegagalan menghampiri kita. Kita semua ingin berhasil, dan semua orang tahu bahwa berhasil tidak sama dengan tidak pernah gagal karena mungkin saja satu-satunya jalan untuk berhasil adalah dengan gagal berulangkali. Menjadi juara juga bukan berarti tidak pernah kalah, semuanya melalui proses yang pasti akan kita lewati. Bagaimana sikap kita menghadapi kegagalan inilah yang pada akhirnya menentukan hidup kita. Jika kita berjiwa besar untuk menerima dan belajar dari kegagalan itu maka kita akan menuai kesuksesan. Sebaliknya jika kita berjiwa kecil, cenderung mengkambinghitamkan orang lain, menjadi putus asa dan frustasi, sangat tepat jika julukan ‘looser’ ditujukan kepada kita. Jika hari-hari ini hidup kita sedang menjalani saat tersulit karena kegagalan yang terjadi dalam hidup kita pastikan kita tidak menyerah dan teruslah melangkah memperjuangkan apa yang ingin kita capai, jadi selamat belajar….dari kegagalan kita masing2 tentunya.