Hidangan penutup.......


Akhirnya…..sampai juga waktu menghantarkan kita semua di penghujung tahun, meski dari kacamata manusia tahun ini terasa begitu berat buat saya karena banyaknya persoalan, tantangan yang menghambat langkah-langkah kecil saya tapi sebagai mahluk Tuhan yang mengaku ‘taat’ saya harus tetap mengucap syukur dalam banyak hal terlebih karena penyertaan-Nya dalam kehidupan pribadi saya hingga saya selalu mendapat kekuatan dan kemampuan untuk dapat bertahan dalam kondisi seperti apa pun.
Salah satu hal yang patut saya syukuri adalah karena di tahun 2008 saya punya blog pribadi dengan tittle ‘meinasuperstory’(MSS). Awalnya tujuan dari blog ini adalah karena terpikir untuk membuat tempat yang menjembatani komunikasi yang terputus dengan banyak kawan dan menjadi wadah untuk mengasah hoby saya menulis dan menjadi sarana untuk mengapresiasikan diri, maka pada akhir November mulailah saya mengundang teman2 saya untuk mulai mengunjungi MSS.
Jujur, sampai saat ini komentar yang saya terima belum ada yang bernadakan pujian, ha..ha ngarep nih..! tapi terimakasih banyak untuk semua masukan mulai dari tampilan ada yang sakit mata karena blognya ‘kehijauan’, semoga udah ke optik ya.. juga buat yang risih dengan foto2 saya….aduh kalo yang ini gimana ya menjelaskannya….karena saya pun ingin MSS ini kental dengan personal touch seorang ‘meina’, ntar kalo pake gambar2 yang pas banget ama artikel gak beda kalee.. ama majalah2 biasa, juga terimakasih atas usulan untuk meng’komersilkan blog ini, sungguh saya pun tergiur dengan kisah sukses banyak orang yang berjaya mengumpulkan rupiah dari dunia maya, saya memikirkannya juga, tapi belum sepertinya untuk MSS, biar saya memikirkan konsep yang lain untuk bisnis dan banyak kritikan2 lain, terima kasih banyak untuk berbagai masukkan yang tidak dapat saya uraikan satu persatu, saya percaya semuanya itu ada karena perhatian dan semoga saya juga masih bisa terus berbagi banyak kata lagi di MSS. Dan saya pun menuntut kecerdasan dari para pembaca bahwa jika mengunjungi blog, mulailah membaca dari judul dan pendeskripsiannya supaya dapat menarik benang merah dengan keseluruhan konten blog, jadi maklum saja kalo jarang didapati artikel yang spektakuler yang isinya memprovokasi pembaca untuk memihak partai tertentu, misalnya.
Dan dalam kesempatan yang baik ini pula ijinkan saya berterimakasih kepada ‘tokoh’ dibelakang layar MSS yaitu:

  • Mr.X yang membuat blog ini penuh dengan bahasa cinta
  • Eben…buat foto-foto indahnya & membuat saya pede lihat gambar sendiri…
  • Dominikus Juju yang mau jadi tutor pribadi, ke depan semoga kita bisa bekerja sama ‘lebih’ lagi..
  • Lenda yang selalu murah hati merelakan akses internetnya saya jajah, ha..ha..
  • Alumni 97 SMU Negeri Majenang…untuk selalu memotivasi saya berbuat lebih baik lagi, i miss u all guys!!
  • Seluruh pembaca & pengunjung MSS terimakasih banyak untuk waktunya

Akhirnya ‘SELAMAT TAHUN BARU 2009’ mari kita sekalian percaya bahwa hal baik, yang besar sedang menunggu kita disana, jangan pernah takut dan gentar meski isu berbagai krisis melanda kita karena tahun 2009 penuh dengan rahmat Tuhan YME, percayalah kita akan melihat kebangkitan dan pemulihan untuk kehidupan pribadi kita masing2 terlebih lagi untuk bangsa Indonesia.

baca lebih lengkap...

Malaikat itu bernama 'ibu'


Pada waktu yang sudah ditetapkan seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia fana. Dia bertanya kepada Tuhan: “Para malaikat di sini mengatakan bahwa esok Engkau akan mengirim saya untuk lahir di dunia, tapi tolong katakan bagaimana cara hidup di sana, karena saya begitu kecil dan lemah?”

Tuhan menjawab, “Aku telah memilih satu malaikat untukmu. Ia akan menjaga dan mengasihimu selalu.”

“Tetapi di sini, di dalam surga, yang saya lakukan hanyalah bermain, bernyanyi dan tertawa, ini sudah sangat membuat saya bahagia. Bagaimana saya bisa mengerti saat orang-orang berbicara kepada saya jika saya tidak mengerti bahasa mereka?”

“Malaikatmu akan berbicara padamu dalam bahasa paling indah yang pernah kamu dengar; dan dengan penuh kesabaran dan perhatian, dia akan mengajarkanmu cara berbicara.”

“Dan apa yang akan saya lakukan saat saya ingin berbicara kepada-Mu?”

“Malaikatmu akan mengajarkan padamu cara berdoa.”

“Tuhan, saya mendengar bahwa di dunia penuh dengan orang jahat. Siapa yang akan melindungi saya?”

“Malaikatmulah yang akan melindungimu walau mungkin hal tersebut dapat mengancam keselamatan jiwanya.”

“Tapi saya pasti akan sangat sedih karena karena tidak akan melihat-Mu lagi.”

“Malaikatmu akan menceritakan padamu tentang segala perbuatan-Ku, tentang penyertaan & kasihsetia-Ku di dalam hidup-mu, dan ia akan mengajarkan bagaimana kelak kamu akan kembali pada-Ku, walau pun sesungguhnya Aku selalu berada disisimu.”

Saat itu surga begitu damai dan tenang sehingga suara dari bumi dapat terdengar, dan si bayi pun kembali bertanya perlahan, “Tuhan jika saya harus lahir sekarang, maukah Engkau memberi tahu siapa malaikatku itu?”

“Kau akan memanggil malaikatmu itu, ibu.” baca lebih lengkap...


Setiap orang bisa mendapat inspirasi dalam hidup mereka dari siapa saja begitu pula dengan saya. Diam-diam saya mengidolakan para ibu ini yang tak lain dan tak bukan adalah para sahabat saya, melewati setiap pengalaman bersama mereka akhirnya membuat saya mendapat inspirasi untuk memandang kehidupan ini dengan cara yang berbeda, saya pilih diam karena kalo saya ungkapkan mereka rata-rata punya kecenderungan berkata sebaliknya bahwa sayalah yang sebenarnya menginspirasi mereka seperti selalu mereka bilang ;”meina, the inspiring woman…..ha..ha.. ge-er deh!
Ratna usianya sebaya dengan saya, bayangkan dia mempunyai 2 putra yang autis yang satunya ketambahan tunarungu, di waktu luang saya sering singgah ke rumahnya dan memperhatikan bagaimana dia mengurus sendiri ke 2 buah hatinya, sungguh meski tingkah anaknya ‘aneh2’, tapi saya betah berjam2 duduk dirumahnya sambil memperhatikan mereka bertiga, saya banyak belajar tentang arti kesabaran dari Ratna, memang secara ekonomi ratna berkecukupan tapi tetap itu tidak menjadikan kemudahan baginya, anak2nya ga bisa ‘diam’ satu lari ke sana, satu lari kesini, kalo disuapin makanannya cuma buat mainan, dari yang ditumpahin..plek..sampai yang disemburin pake mulutnya kemana2 belum lagi kalo anak2 itu ngamuk mereka banyak kali main banting barang yang ada di dekat mereka, saya sering menangkap ada lelehan airmata yang jatuh dari sudut matanya, tapi berpura2 tidak tahu karena saya tidak ingin dia merasa saya tahu semua bebannya, Ratna sering berkata pada saya bahwa memiliki ke 2 putra seperti itu membuat dia merasa menjadi ibu yang istimewa karena memiliki putra yang ‘berbeda’ daripada anak2 kebanyakan dan dia percaya bahwa Tuhan punya rencana yang besar di dalam perjalanan hidupnya, saya juga percaya karena salah satu putranya menunjukan bakat luar biasa, saya pernah membawa alat lukis ke rumahnya, dan meninggalkannya di ruang tamu untuk berbincang dengan Ratna di belakang ketika saya kembali di atas kertas sudah tertera lukisan yang sangat indah, apalagi untuk ukuran anak berusia 4 tahun.
Ibu yang lain adalah Eli, pekerjaan sehari-harinya adalah buruh serabutan kita bisa membayarnya untuk melakukan pekerjaan apapun karena selain rajin dia juga kuat. Hidupnya sangat sederhana, kalo anda ke rumahnya yang mungil hampir tidak ada perabot di rumahnya tapi ke 4 anaknya wow….brilliant! banyak kali orang berpikir bahwa seorang baru akan sukses jika dia diberi ‘fasilitas’ tapi hal itu tidak berlaku untuk anak2nya Eli, bukan hanya 1 tapi semuanya berprestasi di sekolahnya, jangankan komputer, meja belajar pun tidak ada, buku2 pelajaran pun tidak ada. eit tunggu jangan juga anda berpikir kalo anak2nya Eli bersekolah di sekolah yang ‘biasa’ saja mereka semua bersekolah di sekolah favorit yang berstandar nasional dan mendapat beasiswa pendidikan. Jujur saya bingung juga ketika putranya yang ke3 mengikuti olimpiade matematika mewakili SMU tempatnya bersekolah, karena anak itu tidak pernah kelihatan belajar, sehari-hari sepulang sekolah dia bekerja membantu orang tuanya lalu sore hari biasanya memetik kangkung di sawah untuk di jual ibunya di pasar, putranya yang tertua sudah menyelesaikan sarjana tehniknya, putra ke 2 sementara berkuliah di PTN, dan si bungsu masih duduk di SD. Akhirnya saya tahu juga apa yang menjadi kunci keberhasilan anak2 ini, dan menjadi pelajaran buat saya, ternyata ibunya selalu memberikan motivasi baru setiap hari, memberi rasa percaya dan keyakinan bahwa mereka mampu untuk bersaing meski mereka tidak punya fasilitas justru mereka tidak melihat itu sebagai alasan untuk gagal tapi justru sebagai peluang yang memacu mereka belajar lebih dari pada teman2 yang lain.
Yang terakhir ingin saya kisahkan adalah Lila, sungguh menurut saya dia adalah ‘wanita paling kuat di Indonesia..ha..ha jadi ingat lagunya dewa gak? Ya…teman2 saya memang datang dari berbagai kalangan, Lila seperti halnya Eli bekerja sehari-hari sebagai buruh serabutan biasanya saya memakai jasanya untuk membersihkan rumah saya, kami cukup dekat karena orangnya yang tinggi besar terlihat cukup kuat juga untuk menampung semua curahan hati saya ketika sedang penat. Lila mempunyai suami yang kalo boleh saya menghujat bisa dikatakan ‘kurang ajar’ betapa tidak, suaminya ini menganggur, untuk kehidupan sehari-hari mengandalkan pendapatan Lila, sudah itu mabuk-mabukan, punya selingkuhan lagi, belum mak…kalo keluar rumah gayanya ngalahin coverboy, tidak sebanding dengan kenyataannya, Lila bukannya tidak tahu, tapi dia berusaha mengerti suaminya, mereka dikaruniai 2 putra yang mungkin ayahnya tidak peduli, belum lagi suaminya ini sering menyebabkan keonaran di kampung, tapi entah bodoh atau gimana ya…dia tetep aja care sama suaminya, sungguh buat saya lelaki seperti Roni suami Lila seharusnya di’coret’ aja tapi sungguh Lila tetap mau bertahan sekuat tenaga karena pernikahan itu menurutnya adalah komitmen yang harus dijalani terutama dengan Tuhan karena dihadapan Tuhan dia sudah berjanji untuk bersama2 sampai maut memisahkan, dan kalo dia rajin bekerja hanya karena anak2 perlu banyak biaya dan tidak mungkin jika suami menganggur dia pun ngambek lalu ikut2an berpangku tangan. Anda bayangkan Lila ditempat saya tinggal dikenal seperti ‘Samson’ bila anda memerlukan tenaganya dia biasa bekerja nonstop sampai selesai untuk pekerjaan apa pun mulai dari bikin pagar sampai memasak makanan pesta. Saya belajar dari Lila bahwa dia sangat bersyukur dengan apa yang orang lihat sebagai ‘derita’ karena dengan derita itu dia merasa begitu dekat dengan Tuhan, dia sering mencandai saya : “mbak mei nikmati saja derita hari ini, besok2 kita senang terus mo cari di mana ini derita?”
Bukan hanya Ratna, Eli, Lila di sekitar kita masih banyak ibu2 lain yang powerfull, yang dari hidupnya yang kelihatan biasa2 saja tetapi bisa memberikan teladan dan membangun hidup ibu yang lainnya, marilah kita lebih peka lagi dalam melihat lingkungan kita, dan percaya bahwa akan lebih banyak lagi pelajaran yang bisa kita dapat.
Selamat hari ibu 2008, mari saling menopang karena para ibu yang tangguhlah yang akan mengeluarkan bangsa ini dari berbagai krisis.
baca lebih lengkap...

Surat untuk ibuku........

Bu,
Sungguh aku tidak pernah menginginkan untuk bertemu dengan lelaki itu, aku juga tidak pernah bisa menebak jalan hidupku, apalagi meminta Tuhan menggariskan takdirku begini, juga tidak pernah kurencanakan menyakiti banyak hati, tidak pun kuingini untuk mencoreng kembali aib di wajahmu, apalagi menentangmu, sungguh tidak semua itu.
Tapi bu,
Ternyata lelaki itu membawa terang dijalanku, memberi rasa disetiap helaan nafasku, membangkitkan gelora ditiap aliran darahku, menabuhkan semangat ditiap dentuman jantungku, menyalakan kembali gairahku yang padam, menghangatkan hatiku yang beku, mengisi kekosongan di tiap ruang hatiku dan lebih dari itu dia membawa harapan baru, hingga aku pun enggan beranjak darinya, selama ini apapun perintahmu aku tidak bisa menolaknya tapi tidak untuk meninggalkannya, lelaki yang sangat kukasihi ini.
Bu,
Aku sedang jatuh cinta bukan? aku memang dibutakan oleh cinta tapi tidak oleh nafsuku seperti katamu,aku rela membayar harga lebih karena sekali saja aku ingin memperjuangkan sesuatu yang nyata-nyata sudah aku tunggu selama ini, sesuatu yang terasa begitu indah dan bisa memberi banyak warna di hidupku, aku hampa tanpanya bu! Jika ini yang namanya bahagia biarlah langkahku ini mengejarnya, jika yang kurasakan adalah dosa, tolonglah bu untuk ikut memanjatkan doa meminta ampunanNya, jika segala yang kulakukan adalah kesalahan besar biarlah kan kutanggung akibatnya dan jika jalan yang kutempuh ini adalah derita, restui aku bu supaya mampu melewati semua tantangan yang telah menanti di depanku.
Bu,
Meski airmata, darah, kesakitanku bahkan tarianku karena ayunan cemetimu belum bisa melunakkan karang di hatimu, aku tetap akan bertahan dan berjalan dalam keinginanku hidup bersamanya, jadi bu untuk sekali saja aku meminta, ijinkan aku menemui lelaki itu (kekasihku)………
baca lebih lengkap...

Introspeksi di penghujung tahun.....

Introspeksi….
Tidak lama lagi kita akan menutup tahun 2008 yang penuh dengan berbagai peristiwa, pagi hari ini saya terbangun jauh lebih cepat dari biasanya, entah mengapa saya tidak bisa terlelap, sunyinya dini hari ini membuat saya kembali merenung tentang berbagai hal yang saya lewati sepanjang tahun ini.
Ini memang tahun yang luar biasa bukan? sebagai catatan diantaranya, pemerintah menaikkan harga BBM, makin banyaknya pejabat & mantan pejabat yang terseret kasus korupsi, hiruk pikuk pemilu di Amerika yang membahana ke seluruh dunia, apalagi setelah dimenangi oleh Barack Obama, yang meresahkan adalah datangnya krisis ekonomi global yang menerpurukan banyak negara berkembang seperti negara kita ini.
Dalam kehidupan pribadi saya pun, tahun ini terjadi suatu peristiwa yang ‘unforgetable’, kegagalan yang menyakitkan dan menguras tidak hanya tenaga, pikiran, materi tapi juga airmata karena apa yang terjadi dalam hidup kita, meski dalam konteks semua dapat berjalan lancar tapi pada kenyataannya siapa tahu? Yah, seperti banyak peristiwa yang saya alami.
Ada 2 hal yang acapkali kita lakukan saat mengakhiri sebuah tahun. Pertama, sedih ketika ternyata tahun tersebut kita merasa kurang beruntung atau mengalami kegagalan. Kedua, puas mendapati hidup kita berhasil pada tahun tersebut. Sangat manusiawi jiwa pilihan kita ada di 2 hal tersebut tapi bagi saya ada perkara yang sangat penting sebelum mengakhiri tahun ini, yaitu ‘introspeksi diri’ kembali perjalanan hidup saya selama satu tahun.
Dengan berintrospeksi, kita akan mendapatkan gambaran tentang kehidupan kita sepanjang tahun. Apakah waktu yang ada sudah kita pergunakan sebaik mungkin dan dengan sungguh2 fokus terhadap apa yang kita rencanakan, apa kita benar2 bisa memanfaatkan semua waktu tadi.
Dengan berintrospeksi, kita akan menemukan faktor2 yang membuat kita gagal atau sukses, benar atau salah. Tidak mungkin kita dapat mengerti penyebab kegagalan kita jika tidak berusaha mencari tahu dan mengoreksinya dengan sesama.
Dengan berintrospeksi, kita dapat membenahi diri untuk hidup yang lebih baik lagi, bila kurang berhasil dapat berusaha menambah kinerja supaya mencapai hasil ke depan lebih baik lagi, dan bagi yang sudah berhasil tentusiap melangkah untuk mempertahankan keberhasilannya itu atau bahkan meningkatkannya. Dengan demikian hidup kita tidak berhenti pada satu titik saja, tetapi mengalami perubahan.
Melakukan introspeksi diri atau evaluasi hidup merupakan awal yang baik untuk melangkah di waktu mendatang. Hidup kita tidak akan pernah mengalami kemajuan yang berarti jika kita sekedar menjalani waktu yang ada dengan rutinitas, tanpa pernah mengoreksi hidup. Meski kita harus berintrospeksi dalam segala hal tapi jika boleh dipisahkan menurut kepentingannya, saya akan 2 hal yang bisa menjadi utama dalam berintrospeksi, yaitu:
Hal Kerohanian, tentang bagaimana kita membangun hubungan dengan Tuhan, rajin beribadah sering kali masih dipakai sebagai tolak ukur oleh banyak pribadi atas kerohaniannya. Bila kita masih rajin bersembahyang berarti hubungan kita dengan Tuhan masih berada dalam titik aman, sehingga hal ini banyak dijadikan pembelaan untuk menyatakan bahwa kita adalah orang yang benar, yang dekat dengan Tuhan. Buat saya tidak seperti itu, karena pada kenyataannya ibadah banyak kali menjadi sekedar rutinitas belaka, jika sudah bersembahyang ada perasaan lega karena merasa ‘telah’ melakukan kewajibannya, atau pun hanya mencari penilaian orang supaya dianggap taat, seharusnya dari tahun ke tahun ibadah kita lebih dan lebih lagi, dan kita mencapai pertumbuhan iman, karena hidup kita di depan lebih banyak dengan tantangan, jika iman kita kuat tentu ujian seperti apapun yang datang tidak mampu menggoyahkan kita, karena kita punya iman dan tahu bahwa hidup ini sepenuhnya bersandar pada siapa, kalo bukan Tuhan.
Hal Pekerjaan, setiap badan usaha termasuk usaha kecil2an milik saya pun pada tiap akhir bulan dan akhir tahun mengadakan pemeriksaan laporan keuangan, bahkan banyak pemilik usaha yang rela membayar mahal profesi auditor guna melakukan koreksi terhadap keamanan keuangan perusahaan, sehingga jika perusahaan tersebut mengalami kerugian, penyebabnya langsung dapat diketahui. Demikian pula seharusnya dengan pekerjaan yang kita tekuni, membuat agenda saja tidak cukup, tetapi kita harus mengevaluasi kembali apa yang sudah kita kerjakan selama satu tahun, Apakah cara kerja kita sudah benar? Apakah sudah mencapai target? Tanpa melakukan introspeksi atas semua itu maka kita tidak akan pernah tahu apakah kita sudah memaksimalkan potensi yang kita punya.
Seseorang yang cinta pekerjaannya, tidak akan segera puas dengan hasil pencapaian yang didapatnya, tetapi akan terus memperhatikan dengan seksama segala sesuatu yang terkait dengan pekerjaannya sehingga dia tahu langkah2 selanjutnya yang harus dilakukan untuk perkembangan hidup, karier, dan kemajuan bidang yang digelutinya. Hari ini, saya mengajak kepada masing2 dari kita untuk menilik tiap profesi yang sedang kita jalani, apakah sudah membuahkan hasil? Apakah karier kita masih bisa berkembang? Apakah dedikasi kita dalam bekerja sudah mendapat penghargaan sebagaimana mestinya? Jika jawabannya tidak, mulailah introspeksi cara kerja kita dan temukan hal-hal yang harus dibenahi, selamat berintrospeksi!!
baca lebih lengkap...

Qurban, bahasa kasih yang universal


Hari2 ini hidup kita sedang berada ditengah ketidakpastian. Dunia sedang bergerak menuju banyak perubahan signifikan. Perubahan kebijakan politik dan ekonomi melanda planet bumi. Filosof Heraclitus pernah mengatakan tidak ada yang tetap di dunia ini, kecuali perubahan. Contoh konkrit, adalah ketika Lehman Brother’s jatuh pailit, siapa yang akan menyangka perusahaan sekuritas besar yang berdiri kokoh semenjak tahun 1844 bisa bangkrut dan mencarutmarutkan perekonomian dunia, ternyata pengalamannya selama ini tidak bisa memberi jalan keluar dalam mengatasi kemelut perusahaan, utang sejumlah 635 miliar dollar tidak bisa dibayar oleh perusahaan tertua di dunia ini.
Krisis keuangan global datang saat umat muslim di seluruh dunia akan melaksanakan ibadah haji dan merayakan Idul Adha. Banyak lembaga-lembaga keuangan di dunia bangkrut karena salah penanganan. Bangkrut keuangan global adalah contoh krisis paling aktual yang melahirkan ketidakpastian dan tantangan. Ketidakpastian terhadap berbagai hukum dan nilai buatan manusia, namun juga tantangan untuk keluar dari lingkaran yang mencekam. Ketidakpastian & tantangan tadi seperti 2 sisi mata uang, dimana satu sisi bisa kita tuai manfaatnya & sisinya yang lain terkena imbasnya. Tapi ibarat gunung batu yang terjal, krisis ini sesungguhnya telah menyertai hidup manusia di sepanjang zaman. Setiap waktu, juga tiap pribadi punya ‘krisis’ sendiri, dengan magnitude sendiri dan jalan keluar yang berbeda-beda.
Efek berantainya telah membuat banyak negara miskin menjerit minta bantuan. Kekhawatiran merebak akan terjadi krisis global yang lebih dahsyat dari krisis 1998. Meski upaya mengentaskan kemiskinan selalu dilakukan, tetap saja yang namanya miskin seperti mustahil dienyahkan. Jadi mengapa kemiskinan tetap ada? Bila digugat mungkin sejumlah penafsiran akan memenuhi benak kita. Tetapi sisi positifnya kemiskinan menjadi isu yang mempersatukan seluruh umat manusia. Bukan hanya alasan kemanusiaan semata tapi lebih karena perintah Allah SWT. Sayangnya masih banyak ormas Islam yang belum dilengkapi dengan skill mengentaskan kemiskinan. Metode pengkaderan dalam ormas Islam masih sangat lemah menepisnya. Akibatnya banyak organisasi dengan semangat tinggi tidak tahu harus melangkah kemana, padahal kemiskinan telah menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh umat sejak lama.
Seperti halnya nabi Ibrahim.AS yang diuji dengan mengorbankan putranya nabi Ismail.AS meski berat tapi karena itu adalah printah dari Allah SWT maka wajib untuk dilaksanakan. Dan dari sanalah kita belajar bahwa untuk melakukan perintah Allah SWT memerlukan pengorbanan, tapi artinya & hasil yang dapat dituai sungguh menakjubkan, qurban menjadi bahasa kasih untuk menepis kungkungan kemiskinan. Tanpa adanya pengorbanan, kesetaraan manusia tidak mungkin terjadi. Pengorbanan yang memberi tidak hanya menjadikan manusia yang lain sebagai objek tapi juga subjek, dimana orang yang berqurban melayani dan memberi hidup kepada manusia yang lain. Dalam konteks aktualitas manusia, nabi Muhammad.SAW memberi teladan agar umat-Nya mengembangkan prinsip memberi, sikap memberi kepada mereka yang miskin secara materi dan tertindas namun terlebih lagi kepada mereka yang miskin secara Iman.
Memberi hidup kepada orang miskin dan tertindas bukan hanya terkait materi saja tapi juga memberdayakan hidupnya. Dan percayalah bahwa hidup kita ‘si pemberi’ akan lebih indah dan penuh warna ketika kita bisa berbuat untuk orang lain, jadi mari aktualisasikan kasih untuk mengentaskan umat dari kemiskinan.
Selamat Hari Raya Idul Adha 1429 hijriah, mari tingkatkan kepedulian kita pada sesama.
baca lebih lengkap...

percaya deh...! di PHK itu hal biasa.....

Di suatu pagi, di penghujung bulan November kemarin, saya dikejutkan dengan ‘misscall’ yang datangnya dari adik bungsu saya di Kalimantan, karena berada di kamar mandi jadi saya pun tidak serta merta bisa mengangkat ponsel saya tersebut, ketika saya menelpon balik, dia merejeknya namun mengirimkan pesan singkat: “ aku lagi gawat, perlu bantuan!”, sungguh yang terjadi saya pun ikut2an gawat, sebagai anak tertua dalam keluarga memang saya terbiasa menampung curahan hati adik2 saya, tapi kedekatan saya dengan si bungsu ditambah lagi sms singkatnya yang bernada misterius membuat saya sepanjang hari itu pun sibuk, mengontak balik dia tanpa beraktifitas lainnya, yang saya pikirkan tentu, hal2 buruk sedang menimpanya.
Penantian saya yang panjang berakhir setelah lepas ashar dia menelpon saya, puih….saya pikir kenapa toh, ternyata dia mengabarkan yang mana sebagai dampak dari krisis ekonomi global, perusahaan tempat dia bekerja dengan terpaksa melakukan perampingan karyawan dan dia pun terkena PHK, lega deh hati saya!
Saya meyakinkan kepadanya bahwa pada masa krisis seperti ini, PHK, terutama di sektor manufaktur menjadi
sesuatu yang biasa, bahkan saya membaca di surat khabar bahwa ribuan karyawan pabrik lainnya sedang menunggu untuk di PHK.
Getaran gelombang krisis itu akhirnya sampai juga menghantam Indonesia, bahkan jauh lebih cepat dari yang diperkirakan, masih teringat ketika Presiden kita menghimbau supaya kita tetap tenang ketika krisis mulai melanda, kalo begini nih…sepertinya rakyat udah gak bisa tenang lagi, mau tidak mau bagi masyarakat miskin hal ini membuat mereka lebih sengsara, karena persoalannya lebih dari yang bisa kita perkirakan. Dampak yang sudah kita rasakan bukan hanya menciutnya pasar ekspor, melambatnya ekonomi domestik, dan ambruknya nilai tukar tapi juga dengan PHK yang membayangi para pekerja.
Di industri garmen, banyak kontrak ekspor dibatalkan, sementara pasar domestik tidak bisa diandalkan karena menurunnya daya beli masyarakat disemua sektor, mungkin cuma perasaan saya aja kali, tapi mall koq sepi sementara tawaran diskon bertaburan, atau karena saya jalan sendiri ya?, gak tahu deh! Tapi saya rasa semuanya memang berkaitan. Akibatnya, tidak sedikit prusahaan yang gulung tikar pun jika bertahan dengan terpaksa harus memangkas produkdi dan merumahkan atau mengurangi karyawan.
Bangsa Indonesia dihadapkan pada kenyataan baru yang diakibatkan krisis dan resesi global, cepat atau lambat imbasnya akan memukul perekonomian domestik, termasuk sektor2 yang sebelumnya relative aman. Salah satu yang sudah kita rasakan adalah melambatnya ekonomi domestik, yang berdampak pada menurunnya kemampuan menciptakan lapangan kerja.
Selain menurunnya order ekspor, sektor perindustrian juga dihadapkan pada kenaikan harga bahan baku, kian sulitnya mendapat kredit perbankan, dan kenaikan komponen biaya produksi lain, kondisi sektor riillebih terjepit lagi dengan turunnya rupiah. Dan oleh sebab itu, kita semua berkepentinganmenjaga kesinambungan lapangan kerja, dan pada saat bersamaan menjaga tetap berdenyutnya sektor riil sebagai penyedia lapangan kerja, ini bisa dicapai bila semua pihak yang berkepentingan mau duduk bersama untuk menyelesaikan isu hubungan industrial, sebagai contoh, dalam kaitan upah minimum provinsi (UMP), saya dapat melihat maksud baik, SKB empat menteri karena dengan keadaan yang tidak bersahabat seperti sekarang ini yang mungkin dibutuhkan adalah fleksibilitas di pasar kerja, tapi bagi para pengusaha yang mampu juga harus jujur dan tidak menggunakan SKB sebagai dalih untuk tidak menaikkan hak karyawan yang daya belinya terus menurun karena inflasi. Dan begitu pula sebaliknya, para buruh pun harus menjaga kinerjanya dan mengedepankan kepentingan jangka panjang daripada hal-hal lain yang sifatnya politis semata.
Adik saya awalnya memilih bertahan di Kalimantan dengan alasan mau mencari kerja lagi, tapi saya menyuruhnya pulang, apalagi di surat kabar banyak lowongan, pun bila dia melamar dari sana, bisanya hanya akan dihargai sebagai SDM lokal, gak tahu kenapa, tapi memang biasanya seperti itu. Seminggu lalu dia sudah kembali ke ‘tanah air’ (pulau Jawa,red) dan saya senang akhirnya bisa berkumpul kembali seperti waktu kecil dulu.
baca lebih lengkap...

siapa takut jadi bos...?

Seandainya sampai hari ini saya masih menjadi marketing di perusahaan tempat saya bekerja mungkin hidup saya gak seperti sekarang, bisa lebih baik, bisa juga lebih….gimana gitu?! Jujur saya orangnya matre tapi gak berarti 'money oriented'dan sering bertanya pada diri sendiri:’kapan gw kaya?’, dan untuk menaikkan level keuangan, waktu itu saya terus mengumpulkan keberanian untuk memiliki bisnis sendiri, apa pun itu! Orientasi saya bahwa kalo saya punya uang lebih maka saya pun bisa berbuat lebih untuk diri saya, keinginan dan cita-cita saya juga untuk sesama. Padahal perusahaan tempat saya bekerja dulu juga banyak memfasilitasi saya dalam bekerja, saya dapat kendaraan yang mengantar kesana kemari, dapat gadget terbaru yang mendukung saya mencari informasi dan berkomunikasi, dapat insentif yang gak bisa dibilang sedikit, wisata gratis tiap akhir tahun, tapi memang dasar…. semua itu gak bisa mengikat saya untuk loyal bekerja, dan saya juga gak mau sampai tua kerja sama orang dan jadi bawahan melulu. Kerabat saya banyak juga yang menyarankan agar saya melamar menjadi PNS saja dengan alasan kedepan lebih ‘save’ tapi mimpi2 yang ada di dalam kepala terus menyeruak dan memerlukan wujud nyata.
Pertama kali resign, usaha yang saya lakukan adalah menyewa sebuah kios dan berjualan makanan dengan menu utama ‘ayam lalapan’, secara memang saya hoby masak, dan specialnya untuk teman makan ayam gorengnya saya bikin sambel yang peudesssnya edan!! tapi gak bikin kapok koq, orang yang keluar dari warung saya basah kuyup oleh keringat seperti baru lari di senayan. Tapi jangan berpikir semuanya lancar2 ya….karena dagang itu seperti roda yang berputar, hari ini rame, besok bisa jadi sepi, syukurnya tempat saya berjualan itu ada di tempat yang strategis dan saya sejak awal memang sekuat tenaga berusaha fokus, karena tantangan yang datang itu gak sedikit kalo gak fokus kita akan cepat jenuh, jadi semua kerja memang akan terasa sia-sia, belum ada hasil udah ‘boring’.
Ketika usaha berkembang, saya mulai berencana untuk ekspansi, pilihan saya jatuh kepada bidang ekspedisi atau pengiriman barang antar kota antar pulau, meski bidang ini banyak didenominasi oleh kaum pria tapi saya sempat membuktikan bahwa saya ‘bisa’. Selain mendirikan CV sendiri saya juga membeli franchise ekspedisi yang cukup ternama, namun laut yang tenang ternyata menyimpan gelombang besar yang kita tidak pernah tahu kapan datangnya, karena ‘human error’, kesalahan driver, suatu kali barang kiriman rusak dan saya selaku pemilik harus menggantinya dengan jumlah kerugian yang tidak sedikit (hik..hik..ini salah satu fase berat dalam hidup saya), waktu itu rasanya saya hampir menyatakan diri pailit, bagaimana tidak, rasanya seluruh yang saya punya amblas hanya karena kejadian itu. Terus terang saya sempat ‘ngambek’ dan akhirnya mengalihkan kepemilikannya kepada kerabat, karena saya sudah punya pelanggan regular. Saya merasa gagal, tapi betul saya dapat pelajaran berharga dari situ.
Selesai dengan ekspedisi, saya menambah usaha dengan menyewa kios di sebuah mall dan mengisinya dengan barang2 IT, saya seperti dapat dunia baru apalagi respon pasarnya juga sangat baik, dan saya banyak belajar secara otodidak tentang IT karenanya, bahkan saya pun menjual jasa di bidang ini, yah masih belajar sih! pun datang ajakan bisnis dari seorang kawan untuk membuka gerai yang menjual produk2 holistikcare, kesempatan gak akan datang 2x bukan? apalagi seluruh barang yang tersedia adalah konsinyasi jadi saya pun tidak bisa menolak tawaran itu.
Saya sering bertanya pada diri sendiri: ‘aku ini serakah ya?’ tapi ternyata dalam bisnis kita tidak kenal dengan istilah tersebut, kita hanya memanfaatkan kesempatan yang mungkin sedang berpihak pada kita, apalagi jika kita bisa membuat sistem yang memungkinkan usaha kita itu tetap berjalan meski kita tidak berada di tempat, itulah bisnis modern, meski dimanapun kita berada kita bisa pantau terus kelangsungan usaha kita, dengan meminimkan kemungkinan karyawan kita melakukan kesalahan.
Jangan berpikir kalo saya ‘berlebih’, karena kewajiban yang harus saya selesaikan juga tidak sedikit jumlahnya, terutama karena salah2 perhitungan di waktu lalu, dan kewajiban2 ini menjadi prioritas saya sekarang. Saya gak bisa konsumtif karena merasakan dapet duit dikit-dikit jadi rasanya sayang kalo mengeluarkan uang untuk hal2 yang sia-sia, boleh saja beranggapan saya pelit tapi sisi positifnya adalah sekarang saya bisa menghargai uang, gak kayak dulu, saya boros….banget!
Dibanding waktu lalu sekarang saya lebih ‘calm’ kalo dapat masalah, meskipun tenang bagi saya mungkin berarti ribut bagi orang lain, ha…ha! sebagai bos kita dituntut untuk cepat mengambil keputusan, dalam keadaan seperti apapun kita, sebisa mungkin profesional memisah2kan masalah, terutama bila sedang menghadapi klien. Selain bisa memilah-pilah masalah, pengalaman mengajari saya untuk berlaku hal yang sama kepada keuangan kita, ini kendala yang paling sering terjadi karena terlalu sibuk banyak kali para wirausaha muda lupa mencatat semua anggaran, mulai dari ongkos produksi, hingga salah mengatur target. Keuntungan perusahaan sebaiknya dimasukkan sebagai tabungan keuntungan jangan dicampur dengan uang yang lain. Kegagalan kerap terjadi karena uang trus berputar tanpa tahu berapa laba yang didapat.
Satu hal yang mau saya ingatkan jika anda juga tertarik untuk memulai usaha setelah membaca tulisan ini adalah jangan salah memberi harga. Banyak dari kita untuk menggaet pelanggan, memberikan harga yang jauh lebih murah dari tempat lain dengan alasan yang penting putarannya cepat, alasan klise seperti ini sudah tidak bisa dipakai lagi sekarang, kita harus juga menghitung semua modal & beban yang kita keluarkan, ingat bisnis adalah sesuatu yang realistis, bila memang kita harus mencantumkan harga yang lebih daripada di tempat lain imbangi dengan pelayanan yang lebih juga, karena pada dasarnya bukan harga yang membuat pelanggan kembali tapi kepuasannya dalam berbelanja.
Dan sebagai penutup adalah percaya diri, jangan pernah takut gagal, yakinlah bahwa produk atau jasa yang kita jual memang berkualitas dan punya kelebihan, dan bisa dibuktikan adanya. Jadi ayo deh…mulai bermimpi, kita dukung upaya pemerintah yang sedang menggalakan kewirausahaan, dan jadi bos? Siapa takut!
baca lebih lengkap...

calegnya apa gak kemudaan ya....?


Selain dengan isu global, baik itu pemanasan global atau pun krisis ekonomi global, hal yang sedang hangat di negara kita adalah tentang PEMILU 2009 yang pelaksanaannya kalo di hitung2 sih gak lama lagi, Dan antusiasme yang datang, lebih dirasakan dari para calon anggota legislatif yang kerap disapa dengan sebutan ‘caleg’ mereka sudah mulai menempel poster sampai baliho sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat, belum lagi gambar2 partai baru yang menurut saya menambah semrawut tampilan kota ini.Daripada ngomongin orang lain saya akan membahas adik perempuan saya yang juga adalah seorang ‘caleg’, saya terkejut ketika pada awalnya dia menceritakan niatnya sungguh saya hanya menganggapnya sebagai gurauan belaka, jangankan untuk berpolitik, lha bersosialisasi aja dia males….saya gak habis pikir apa yang membangkitkan semangatnya hingga mau ikut ‘memikirkan negara’ ini. Tapi omongannya dia buktikan ketika namanya keluar sebagai bakal calon legislatif di surat kabar lokal.
Dalam hati saya masih gak percaya, sembari memuji diri sendiri bahwa saya sebenarnya lebih layak, n lebih siap untuk ‘maju’ dibanding dia, ha…ha..narsis jalan terus!!. Sebagai seorang kakak, sedikit banyak saya mengenal adik saya ini secara pribadi dan punya penilaian tersendiri karenanya, banyak hal2 yang bisa saya lihat pada dirinya yang mungkin tidak terlihat oleh orang lain, dan syah2 saja bukan jika saya mengomentarinya, memang pada awalnya dia berkeberatan jika saya terlalu banyak ‘cingcong’, tapi saya meyakinkan dia sungguh kritikan yang paling menyakitkan datang dari orang2 dekat seperti saya, karena begitu jujur dan apa adanya, maka sebagai ajang pelatihan mentalnya jadilah saya juru kritiknya. Adik saya ini meninggalkan Indonesia sejak tahun 1998, dia merantau di beberapa negara dan kembali ke tanah air untuk menikah pada tahun 2006 dengan pria yang dia temukan disitus pertemanan. Mungkin, tinggal bertahun2 di negara orang menumbuhkan rasa nasionalisme didirinya, atau karena dia merasa sudah mapan secara finansial sehingga perlu tempat pengaktualisasian diri, dan itu sebabnya ia memilih berpolitik, saya juga gak tahu pasti apa yang menyebabkan ‘perubahannya’ itu.
Saya tidak anti dengan orang muda, cuma meski muda saya ingin seseorang yang sudah berpengalaman yang terjun dan pada akhirnya terpilih untuk membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik. Setidaknya calon pemimpin kita itu pernah aktif di organisasi siswa sewaktu sekolah, bisa OSIS, Pramuka, PMR atau apapun itu karena wadah2 seperti ini menempa mental kita menjadi lebih, percaya deh dengan berorganisasi sejak dini itu mendewasakan kita bila menemukan masalah. Tidak berhenti sampai disitu buat saya jauh lebih baik lagi jika selama masa kuliah pun dia aktif berorganisasi baik itu di BEM, Senat, himpunan Jurusan, atau organisasi keagamaan, organisasi kepemudaan or apapun itu, pada masa2 kuliah biasanya nih banyak diantara kita yang sibuk pacaran (saya ngga lho!), sibuk main kesana kemari karena merasakan kebebasan jauh dari ortu, nah jika ada yang mau bercapcay (baca:, cape!) ria, artinya orang itu siap memikul tanggungjawab lebih, kecuali ada ‘motivasi’ khusus dia bergabung dengan organisasi tersebut, misal karena ada gebetannya yang aktif makanya dia ikut2an, tapi organisator model begini mah gak tahan lama, waktu akan membuktikan dedikasi dan kualitas seseorang terutama bagi calon pemimpin bangsa, meski pun antara dedikasi itu sendiri & ambisi beda2 tipis, biar! yang penting bagi saya adalah apa yang apa yang ingin si calon pemimpin raih ini adalah proses jangka panjang yang mematangkan keinginan mulianya itu. Kita ingin pemimpin berkualitas bukan pimpinan instant yang meragukan, karena dasar dari demokrasi itu sendiri adalah rasa percaya ketika kita memilih pimpinan kita.
Alih2 pasang poster disana2sini, saya lebih suka jika para caleg2 muda ini melakukan sosialisasi dengan kegiatan yang ‘real’, mungkin partai2 besar sudah mencontohkannya, dengan membuat acara yang sesuai dengan caleg2 muda ini, Golkar misalnya, mengadakan pertandingan futsal dan band indie, atau PDI-P mengadakan bimbel, pelatihan computer, sementara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berusaha menghilangkan imej partai ekslusif dengan mendirikan organisasi bernama Gema Keadilan (GK) yang dibuat untuk merangkul pemilih pemula dan anak muda, sedang Partai Demokrat berusaha meraih simpati anak muda dengan mengadakan bimbingan test dan olahraga walau demikian saya belum yakin, apakah semua kegiatan tadi memang betul2 sebagai wadah sosialisasi atau betul2 ‘politik’ untuk memanipulasi cara pandang, khususnya anak2 muda.
Yah, sebagaimana orang Indonesia pada umumnya, meski hati saya tidak mendukung, tapi sebagai keluarga saya siap bekerja untuknya, sampai hari ini usaha saya baru sampai di mengajarinya komunikasi dimuka publik, mengajari ‘manner’ (maklum jurusan yang saya ambil kan tidak jauh2 dari ini), menyiapkan teks bila dia harus memimpin rapat, dan segala tetek bengek yang sebenarnya bisa dia kerjakan sendiri pun minta bantuan saya, manja banget kan? ngurus diri sendiri aja repot, koq mo ngatur orang lain, waduh…..saya sih ngarep n mbayangin yang saya bantu ‘Hillary’ biar semangat gitu lho, ha…ha.. secara lawannya politiknya punya tim sukses yang tangguh, jadi saya merasa tertantang untuk lebih mempersiapkan segala sesuatunya lebih baik.Sore tadi di angkutan umum, (kami duduk berhadapan) 2 orang ibu, dengan logat Sundanya yang kental mengomentari poster seorang caleg yang kelihatannya masih muda sekali (menurut saya kalo bukan gambar lama ya edit photoshop,ha..ha): “Aduh, coba tah, calegna masih muda pisannya, neng?”, kata si ibu mengajak saya berkomunikasi. Meminjam istilah Desy Ratnasari, no comment…no comment! Ibu yang lain menambahkan: ”paling oge anak pejabat, jadi ku si bapak di daftarkeun jadi caleg!”, sekali lagi no comment …no comment! Seorang ibu yang belum lama duduk disamping saya ikut menambahkan:”masih ketek udah amuah bamain politik, amuah jadi a iko negara?”, aduh jadi ingat film Denias deh, saya tetep no comment bukan karena malas bicara tapi lebih karena saya gak mau logat Banyumasan saya keluar ha…ha…
baca lebih lengkap...

Debt Collector Juga Manusia.....

Salah seorang kawan sekantor saya dulu, memasukkan nama saya pada saat dia mengajukan aplikasi pembuatan kartu kredit untuk konfirmasi bahwa data yang bersangkutan benar adanya. Memang sangat mengasyikkan memiliki kartu kredit, kita bisa belanja trus tanpa perlu risau bahwa di dompet kita uang sudah amblas. Bukan hanya satu tapi dia mengajukan beberapa aplikasi sekaligus, dan hebatnya semuanya langsung disetujui, ha…ha…saya yakin petugas bank tergiur dengan slip gajinya yang untuk ukuran seorang lajang memang buanyak…..tapi sebanyak apa pun uang yang kita peroleh jika kita tidak bisa mengaturnya ya…akibatnya tekor terus tiap akhir bulan. Berulang kali saya mengingatkannya untuk bisa menahan emosinya berbelanja, menasehatinya untuk lebih bijak dalam memakai kartu kreditnya, tapi semua menjadi tidak berarti karena yang bersangkutan memang lagi ‘gila’. Capek,deh! Daripada terus menerus diabaikan, saya akhirnya ‘mundur’ dan memilih untuk cuek. Apa yang saya pikirkan tentang kawan saya itu terbukti, beberapa bulan kemudian hampir setiap hari saya mendapat telepon dari para debtcollector yang mulai menanyakan keberadaan kawan saya itu. Dari yang ramah (saya sangat respek) sampai yang bernada macam preman terminal, semua saya layani dengan sangat baik, demi menutup kelakuan teman saya jadi saya yang mencoba bersikap kooperatif. Kawan saya sendiri, memohon maaf untuk segala ketidaknyamanan yang saya terima, hal itu terjadi karena kondisi keuangannya berubah total dan jelas semua itu terjadi diluar kendalinya, saya sangat maklum, dan menganjurkannya untuk menghadapi semuanya itu dan menegosiasikannya daripada lari dari tanggung jawab karena ke depan hal itu akan lebih menyusahkannya apalagi bila namanya memang harus di blacklist oleh BI.Yang mengharukan satu hari saya mengangkat telpon dari debtcollector yang mengaku bernama ‘Lia’, sumpah dia satu2nya debtcollector yang bisa mengharubirukan hati saya betapa tidak, dia menelpon pakai airmata seeh..’hallo, bisa bicara sama ibu meina?’ :katanya membuka percakapan, “oh,ini pasti bu meina.ya? :lanjutnya tanpa menunggu jawaban saya. “Aduh bu, teman ibu koq sampai hati banget sama saya deh,….(ihik…ihik.. isaknya), begini lho temen ibu yang bernama X’kan bla…bla…bla, trus kemarin dia sempat mengangkat telpon saya dan membuat kesepakatan akan melakukan satu kali pelunasan hingga saya memberikan potongan 40 % tapi sampai hari ini gak ada tindak lanjut dari kawan ibu tersebut padahal saya sudah melaporkannya bukan saja kepada atasan saya bahkan sudah sampai kantor pusat…jadi sekarang balik saya yang dikejar2 atasan dan kantor pusat…(hik..hik) padahal ya bu saya sekarang lagi banyak masalah, orang rumah…bla…bla…bla…blum lagi suasana dikantor bla…bla…bla ditambah pacar saya lagi bla…bla..bla aduh saya udah ga konsen kerja tambah lagi teman ibu omongannya ga bisa dipegang aduh saya tadi terima SP yang ke 2 (hik..hik..) gimana coba?’, dia terus bicara tanpa sekali pun memberi kesempatan pada saya untuk melakukan respon balik. Kira2 25 menit berlalu, si debtcollector ini menyudahi curhatnya dan langsung berucap ‘thanks ya bu!' Kasihan bener, saya paling gak tahan dengan isak tangis apalagi pada sesama wanita, saya berusaha memahami bahwa menjadi debtcollector ternyata tidak mudah, seperti halnya Lia, mungkin banyak juga debt2collector yang lain, yang ketika bekerja merasa bahwa jobnya itu bertentangan dengan hati nuraninya, kita tidak pernah tahu bahwa kekasaran yang kadang mereka tunjukan apakah murni dari dalam diri mereka atau doktrin dari pihak bank yang selalu ditutupi dengan permintaan maaf bila mendapat komplain di media. Pelajaran lain yang didapat adalah kalo gak tegaan udah deh ngelamar kerjaan jadi debtcollector, beraaat banget! Saya mengontak kembali X, menceritakan curhat si debtcollector ini, dan ½ mendesak supaya ‘menghadapi’ pihak bank secara terbuka, dan saya pun jujur bahwa saya lelah menerima telpon para ‘centeng’ itu tadi apalagi kalo mo dihitung para debtcollector tadi lebih sering mengontak saya daripada pacar saya. Dan syukur telepon2 itu sekarang sudah berhenti berdering karena kawan saya mengambil program cicilan ringan, so kalo masih pakai kartu kredit, bijaksanalah…..! baca lebih lengkap...

AKU INGIN........2.0 version

Sapardi Djoko Darmono
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
by. Meina…..
Aku ingin mencintaimu sepenuh hati
seperti sang bulan kepada matahari
yang telah memberinya sinar abadi
Aku ingin mencintaimu sepenuh hati
Seperti samudra luas kepada pantai
yang telah memberinya deburan sejati
*untuk kekasihku……
Aku sangat ingin mencintaimu lebih lagi…
selagi aku bisa baca lebih lengkap...

WHY i loved mr.Ahmad Dani.......?

Mengejutkan! kata seorang teman ketika dia tahu saya suka dengan Ahmad Dani, saya mengerti….betapa tidak bahwa berita seputar kisruh rumah tangganya sedikit banyak mempengaruhi cara pandang masyarakat, khususnya kaum wanita kepadanya. Bagi saya sungguh susah untuk bisa jauh dari menyukai musiknya yang sangat poprock ini, saya berkembang menjadi dewasa di era band DEWA, saya ingat dengan lagu ‘kamulah satu2nya’ yg banyak kali saya dendangkan ketika saya jatuh hati, begitu pula pula waktu hati saya tercabik2 karena patah hati saya mereplay terus lagu ‘cinta kan membawamu kembali’…he..he narsis ya meski sampai sekarang pun pacar saya waktu itu tak pernah kembali.
Ada banyak alasan lain yang membuat saya ‘menggilainya terutama lagu2nya yang buat saya ‘everlasting itu, kalo alasannya karena pun dia ganteng, tinggi besar(banyak kali saya nonton konsernya & lihat lsg sosoknya), lagunya hits, kayaknya terlalu jamak ya…..bagi older groupis kayak saya yg mengikuti perkembangan kariernya, ada banyak sisi humanisme seorang Ahmad Dani yg membuat saya ‘mengaguminya.
Ahmad Dani membangun hubungan yg luar biasa dgn Tuhan, saya tidak mengada-ada lho…..hal ini sangat saya rasakan dlm karya2nya, yg berarti hal itu keluar dari pemikirannya, juga dalam kesehariannya yg media tampilkan, dalam perkataannya, terlepas dari aliran apa yg dia jalani dia selalu berusaha untuk menjaga integritasnya sebagai seorang muslim. Meski demikian, hebatnya dia pun menjalankan toleransi dgn baik, belum pernah saya mendengar dia mengeluarkan statement yg memandang sebelah mata apalagi menghakimi kepercayaan lain, dia membawa pesan secara tidak langsung bahwa Islam cinta damai, tanpa perlu berkoar2 lantang menyuarakan pembelaan dari warga dunia yg selalu mengaitkan antara Islam & terorisme.
Ahmad Dani sangat mencintai ibunya, saya sangat yakin bahwa tipikal pria begini meski kelihatan keras luarnya tapi dlmnya pasti lembut, dia tahu benar bagaimana menghargai wanita dlm hidupnya, karena sungguh bahwa sosok ibu adlh orang yg begitu dekat dengan kita semua, bukan cm melahirkan tapi jg membesarkan & memberi didikan pada kita, nah jika seseorang sudah tidak bisa mengasihi ibunya yg dgn sepenuh hati mengabdikan hidup bagaimana dia bisa menghargai atau mengasihi orang lain? Ada kejadian dimana mas Dani meminum air cucian kaki ibundanya, saya sampai merinding, bisa jadi hanya dia pria yg melakukannya, setahu saya hal itu banyak dilakukan oleh ibu2 muda yg susah melahirkan. Karena hal ini pula saya yakin bahwa dia tidak mungkin menanamkan kebencian pada k3 putranya walau ia sedang bermasalah dgn ibu mereka.
Ahmad Dani ayah yg baik, lepas dari masalah perebutan hak asuh anak antara beliau dan mantannya, sungguh saya percaya bahwa apa yg terekam oleh media antara mas Dani & ke3 putranya tidak dibuat2 supaya kelihatan mesra no…no…no like that, matanya saja ikut berkata bagaimana dia sungguh mengasihi ke3 putranya, saya, meski jauh saya tahu dia tipikal ayah yg akan tetap terjaga sepanjang malam jika salah satu putranya demam. Dan saya setuju jika dia mengatakan bahwa anak2 lelaki lebih baik dgn ayahnya jika k2 orangtuanya berpisah, ini bukan pembelaan untuk dia lho, seorang ibu bisa saja memberikan kehangatan, kelembutan tapi tidak bisa menjadi figure bagi anak lelaki dalam cara pandang, cara memutuskan, cara hidup & macam2 cara lainnya karena dari sisi gender yg beda, sangat benar bahwa wanita berbeda dgn pria, bahwa wanita selalu lebih banyak memakai perasaannya, saya melihat langsung contoh2 konkrit pada teman2 saya(pria) yg orang tuanya bercerai dan dengan siapa akhirnya mereka tinggal. Saya juga setuju jika anak2 diberi kebebasan memutuskan dari dini, asal memang benar kita tetap mengawasi mereka, secara tidak langsung saya melihat mas Dani sedang menanamkan tanggungjawab kepada putra2nya itu, dia sudah memberi tahu sedari awal bahwa hidup adlh sebuah pilihan & ke depan hidup memang semakin keras, saya tahu dia sedang menggembleng putranya untuk itu, meski saya tidak terlalu tahu mengenai ilmu jiwa, tapi saya yakin bahwa anak2 yg puas bermain, dia akan lebih serius kepada hal2 yg kelak dihadapinya, lihatlah sekitar kita masih banyak bukan orang dewasa yg kekanak2an…?
Ahmad Dani seorang ‘gentleman, swear…..dia pemberani! Dia tidak pernah takut menyuarakan isi hatinya. Dia tidak pernah gentar mengambil posisi sebagai minoritas asalkan hal itu sesuai prinsipnya, orang semacam Ahmad Dani banyak menjadi sumber inspirasi bagi orang lain untuk berani tampil beda, lihat saja statementnya yg bagi banyak orang terdengar nyeleneh tapi bagi saya huuu…two thumbs up, keren…..belum lagi keberaniannya dlm menjelmakan spontanitasnya dalam berkarya, seperti sekarang dia sedang bermasalah karena memasang emboss manajemennya di atas bendera negara ini, apapun UU yg dia langgar, saya melihatnya secara berbeda, bahwa ia seorang yg sangat mencintai negeri ini dan berusaha memvisualkannya, utk pihak2 terkait tolong hal ini di mengerti, sungguh masih banyak hal2 diluar sana yg menanti untuk ditangani secara serius drpd mas Dani yg secara intelektual pasti mengerti jika memang dia keliru dalam mengaktualisasikan diri.
Ahmad Dani has self confidence, cool….!sebagai lelaki dia selalu merasa nyaman & tidak pernah merasa terancam dengan situasi atau pun orang2 disekitarnya, sehingga aura tenang selalu terpancar dari dirinya dan ini pasti mempengaruhi orang2 di sekitarnya. Seperti yg kita semua tahu bahwa Ahmad Dani hampir tidak pernah jauh dr masalah, ada saja berita yg mengemuka tentang dirinya & sejumlah pihak, selain dengan Maya, produser rekaman, seorg pengusaha makanan cepat saji, pernah dgn ormas Islam, dgn pengacara terkenal, atau seorg ahli telematika bahkan dengan siapa pun ke depan nanti dia memiliki masalah, lihat saja cara dia menghadapinya, tenang, unik, saya tahu itu bukan sensasi belaka dia sanggup bukan sekedar mengatasi tapi berkawan & memanfaatkan masalahnya itu.
Ahmad Dani entrepreneur sejati, yah…ini nih berarti dia juga rekan sejawat saya he..he…he Dia jeli melihat peluang, kenapa saya berkata demikian, lihatlah bagaimana dia mendirikan manajemen Republik Cinta, membuka cafĂ© The Rock yg sudah memiliki cabang, saya sungguh sangat menghargai profesi ini, bukan karena sama dengan saya lho, justru karena saya melihat banyak hal positifnya makanya sekarang saya pun banting stir ke profesi ini, bahwa profesi entrepreneur sama mulianya dengan guru karena membagi kesempatan kerja kepada orang lain, sama menantangnya dengan pelaut karena kita tidak pernah tahu gelombang pasang apa yg menanti kita didepan, sama sulitnya dengan peneliti karena kita tidak pernah tahu hasil akhir apa yg menanti, sama kerasnya dngan preman jalanan karena kita tidak pernah menduga apa2 & siapa saja yg akan menghadang langkah kita, yang saya tahu pasti profesi ini membutuhkan ketekunan & kerja keras, pokoknya keren…deh mas Dani!!
Ahmad Dani say no 2 narkoba!! Dia mungkin bukan aktivis organisasi yg memerangi narkoba tapi hidupnya cukup menjadi cerminan. Ingat waktu dulu ia mengeluarkan Ari Lasso sebagai vokalis & menggantinya dgn Once juga dia mengharamkan semua artis yang bernaung dibawah manajemennya untuk dekat2 dgn narkoba, sungguh menggugah karena sudah sepantasnya idola2 sekarang dapat menjadi teladan untuk para fans, dia bukannya kejam tapi dia peduli kepada sahabatnya itu toh sekarang kita lihat hubungannya dgn Ari baik2 sj.
Masih ada beberapa alasan lg kenapa saya suka beliau tapi saya tidak mau dianggap mengkultuskan Ahmad Dani karena anak2 ditempat kost saja sudah mulai ribut mengikuti tulisan saya, lebih dari itu saya tidak mau pacar saya ikut berpikir bahwa saya lebih perhatian ke Ahmad Dani yg sekarang berstatus duda keren….he..he..
Mungkin bagi sipa pun yg membaca tulisan saya ini akan berpikir bahwa saya mengharapkan sesuatu, sebagai fans sepertinya tidak, saya tahu dia sangat sibuk. Tapi sebagai rekan sejawat…ya..pernah terbesit keinginan untuk bisa ngobrol dgnnya secara ‘face 2 face’, ttg bisnis, ttg ilmu marketing. Menjawab pertanyaan teman2 kost ‘tentang gossip’ yg bersliweran, smua itu tidak bisa mem’blur’kan segala kebaikan yg saya lihat dlm dirinya, tentang KDRT, perselingkuhannya dgn Wulan Jameela, niatnya berpoligami atau apa pun, jika suatu hari terbukti, sangat manusiawi, karena tiada insan yg sempurna, dan saya masih akan tetap menanti karya2nya. Dan sebagai wanita, saya mengharap mukjizat datang bahwa ia dan Maya Estianti bisa bersatu kembali, mereka b2 pasangan yg menawan, sama2 smart, good looking, punya 3 putra yg tampan aduh….meski kekerasan hati telah memisahkan mereka tapi jalan hidup siapa yg tahu…
Ok..that the reason why I like Mr. Ahmad Dani……….!
baca lebih lengkap...

Antara hotspot.....God Spot.....and G-spot.....

Setelah pada kesempatan yg lalu saya menuliskan kata hotspot dlm content blog, saya menerima kontak dari teman lama yg menanyakan ‘what's the meaning of hotspot?’, dan spot2 lainnya yg secara jamak sering dia dengar. Sungguh saya senang dan buat saya adlh hal besar klo qta bisa membantu mngedukasi orang lain, scr mmang di daerah asal saya blum ada tempat yg memancarkan hotspot, lha wong di desa jg, kebutuhan akses internet blum spt di ibukota, meski percaya gak percaya orang ini emang ga tau bener ato cm sekedar ngetes temene sing wis jd wong kota ini.
Jadi istilah hotspot itu jeng…..jgn diartikan mentah2…jd titik panas, kata hotspot bisa kita artikan tempat atau lokasi yg dapat memberikan fasilitas untuk mengakses internet dgn teknologi wireless, hikayatnya nih…..ide tentang perlunya layanan LAN yg dapat di akses oleh umum di sampaikan pertama kali dalam konferensi NetWorld+Interop di The Moscone Center, San Fransisco, tahun 1993, oleh Brett Stewart dgn istilah ‘Public Acces Wireless LANs’(akses umum jaringan tanpa kabel), kira2 gitu deh! Sedangkan istilah hotspot itu sendiri dipublikasikan oleh NOKIA dan menjadi popular sejak tahun 1998.Mengingat jaman saya kuliah dulu….jadul..betapa ribetnya klo pengin jalan2 di dunia maya, klo kita gak berlangganan mesti ngantri di warnet yg aduh bisa berjam2 lmanya, itulah mengapa smp skrg saya paling malas klo diajak chating, trauma masa lalu bo..yg udah strees dulu tiap masuk warnet, pun klo udah dapat giliran mesti dapat ‘press’ dari orang lain yg ngantri, akhirnya acara saya kala itu cm buka tutup email. Yah..udah rejekinya anak2 skrg yg jauh dimudahkan dgn adanya hotspot cukup cari tempat dgn tulisan ‘free Wi-Fi’ dgn modal laptop & pesan minuman, jadi deh melanglang buana via internet, bukan cuma di cafe2, atau tempat2 exclusive tapi keberadaan hotspot jg dpt kita temui di kampus2, kantor2, pusat perbelanjaan, warung makan bahkan sampai tempat kost. Harus diakui bahwa internet sudah menjadi gaya hidup dari masyarakat perkotaan pada umumnya terlebih untuk anak muda seperti si Lia teman kost saya yg sedikit2 merasa perlu untuk mengupdate datanya di friendster ato berYM ria dgn sejmlh gebetan mayanya, dan buat saya keberadaan hotspot sangat membantu bila scara mendadak saya harus mentransfer data atau informasi ke rekanan yg memintanya saat itu juga, pun bila saya membuat janji dgn teman, saya lebih suka menunggu di tempat yg bisa Wi-fi scr bo….teman2 tukang ngaret semua pake alasan celana usang lg…macet…trus….jadi klo pun harus hrs nunggu ga krasa bo sambil browsing sih….
Lalu bagaimana dgn God Spot?..istilah ini di populerkan oleh Ary Ginanjar Agustian, motivator yg mendirikan ESQ, kira2 dari yg saya baca God Spot ini adalah fungsi otak ke 3 yg beliau temukan dan juga sudah di uji secara ilmiah di California Univercity bahwa ada bagian dari otak yg berfungsi untuk terus melakukan pencarian makna hidup dan keyakinan akan eksistensi Tuhan, jadi ada pertanyaan2 dari pribadi misalnya utk apa kita dilahirkan, utk apa kita hidup, siapa kita sebenarnya….pokoknya pertanyaan yg jawabannya memang hanya datang dari Sang Khalik. Jujur jeng…aku sendiri gak terlalu tahu krn aku cm mbaca..tapi aku coba menjelaskan deh..kayaknya lebih bagus klo baca bukunya pak Ary sendiri, lebih bagus lagi klo ada kesempatan ikut pelatihan ESQ langsung karena sangat bagus utk memperkaya spiritual kita.
Nah….yg terakhir tuh jeng….G-spot? jgn peres (pura,bhs salon,red) deh,ah! Pasti udah banyak di kupas di tabloid2 wanita ? Klo kurang jelas kayaknya salah alamat klo nanya ama saya!!!? Mungkin dr.Naek L Tobing atau dr.Boyke jelas jauh lebih baik menerangkan drpd saya, berkirim email aja ama mereka deh! Yah, paling gak nanya ama temen kita yg guru biologi itu lho, saya percaya dia pun pakar G-spot juga he..he.he…
baca lebih lengkap...

AISHA......belajar dari seorang sahabat

Saya bertemu pertama kali dengannya di tahun 2000, ketika itu saya hendak pergi untuk memenuhi panggilan interview di sebuah perusahaan. Lokasinya sendiri berada di luar kota Bandung dan saya pun belum pernah pergi ke tempat itu sebelumnya, belakangan saya mengerti maksud dari perusahaan tersebut melakukan wawancara di luar kota adalah untuk melihat seberapa besar motivasi kami dalam bekerja nanti karena banyak kandidat yg mundur setelah mengetahui kami mesti pergi ke luar kota. Saking senangnya waktu itu saya sampai lupa berpamitan kepada orang rumah, ketika sampai di terminal saya baru menyadari bahwa saya hanya membawa uang yang ada di saku dan itu hanya sejumlah 5 ribu perak pun sudah habis terpakai. Saya tidak mungkin juga kembali ke rumah tante saya di daerah Cijerah karena saya sudah ada di Leuwipanjang, apalagi habis ongkos dan pikiran saya hanya tertuju ke tempat interview, sambil merenung saya pun melihat seorang gadis yang sebaya dengan saya, yah….dalam keadaan seperti itu saya membuang semua urat malu yang saya punya, saya dekati dia, mengajaknya berkenalan, namanya AISHA dan meminta bantuan kepadanya, pucuk dicinta ulam tiba rupanya dia juga hendak pergi ke tempat yang sama dengan saya, jadilah perjalanan saya menyenangkan, dari awal saya menangkap auranya yg super baik, dia smart apapun yg hendak saya angkat sebagai topik pembicaraan selalu nyambung dan di akhir kisah hari itu saya & dia akhirnya sama2 diterima bekerja selanjutnya kami berteman dan inilah yang saya lihat dari Aisha sehingga saya mantap menyebutnya sahabat………
Aisha selalu peduli, betapa tiap orang pasti punya masalah, saya merasa bahwa hidup saya jauh lebih baik dari Aisha tapi meski dia dalam keadaan seberat apapun dia tetap peduli pada saya, dia selalu punya waktu untuk saya, dia tidak pernah membiarkan saya menanggung beban sendiri, dia tempat sharing yang baik, penjaga rahasia yg amanah, belum pernah dia mengecewakan saya, dia seperti punya tanggungjawab untuk selalu mensupport saya, kadang saya berpikir kalo diakah malaikat yg Tuhan kirim untuk menjaga saya?lama kelamaan antara saya & Aisha malah seperti punya ikatan batin.
Teman tidak sama dengan sahabat, waktu itu saya memang punya banyak kawan, dari kawan sekerja, kawan di kampus, kawan gaul, kawan di kompleks, smp kawan sekampung tapi seakrab-akrabnya saya dengan mereka itu semua berbeda dengan Aisha. Rata2 teman ini memang cuma asyik diajak senang2 doang,sebenarnya hati saya sering mengeluh dan menjadi gersang akibat terus menerus mencoba memaklumi kelakuan mereka. Dalam usia muda saya waktu itu pun saya dapat merasakan dan sadar sesadar2nya bahwa saya hanya dimanfaatkan oleh teman2 saya ini, betul2 mereka hanya mengambil keuntungan dari saya, tapi goblognya saya seperti tak berdaya untuk menolak apalagi melawan, itulah teman2 yg tidak bisa diberi title ‘sahabat’ tapi Aisha beda, dia tidak sekedar menyuruh2 saya, atau bersenang2 belaka dengan saya, tapi dia selalu mendampingi saya pun dlm hal2 yg pahit dan sukar, dia tidak pernah masa bodoh dgn semua hal yg terjadi pada saya sungguh pun dgn cowok2 yg dulu mendekati saya Aisha yg menyeleksinya, memberi banyak pandangan tentang pria, saya percaya pada dia karena juga belum pernah kejadian kami ditaksir cowok yg sama atau pun sebaliknya.
Aisha bisa menjadi teladan, banyak orang muda menjadi rusak karena pergaulannya, sahabatnya justru mengacaukan semua kebiasaan baiknya, sungguh Aisha bisa jadi teladan dlm hidup saya, dia seorang yg taat menjalankan perintah agama, dia tidak pernah meninggalkan sholat, dia punya hubungan yg sangat baik dgn Tuhan, dan saya pun sering belajar dari dia. Dia membawakan diri dengan sangat baik, dia mengajarkan pada saya bagaimana harus bisa menempatkan diri dgn baik dimana & pd siapa pun juga berada. Dan Aisha jago banget ngomong Inggris, kalo saya mau ngobrol atau curhat pun mesti pake bahasa Inggris, meski belepotan mau tak mau saya ngomyong English jg, sungguh pun demikian Aisha belum pernah mentertawakan saya karena grammar yg acakadut, yg ada dia selalu berusaha membenarkan, dia tidak pernah bosan mengajari saya banyak hal, kalau saya bisa berkembang dia pun senang & hal itu bisa saya rasakan dan dia pemegang sabuk hitam karate lho, makanya siapa sih yg gak nyaman jalan bareng dia macem2 dikit, hiaat…jurusnya keluar! Tapi jangan bayangkan orangnya tinggi besar, ukuran kami berdua hamper sama koq!
Aisha peka dan bijaksana, banyak orang kecewa pada sahabatnya karena yah…biasalah kalo mo jujur biasanya kita berteman memang memiliki motivasi yg berbeda-beda, semakin enak, semakin baik keadaan kita di mata dunia semakin banyak orang yg mau mengaku sahabat kita, coba deh lihat saja orang miskin dan orang kaya, kira2 mana yg lebih banyak mengaku temannya….yg pejabat & karyawan yg mana yg lebih banyak mengaku temannya, tapi tidak demikian dgn Aisha, dia begitu tulus sungguh, sampai hari ini saya tidak pernah merasa ada motivasi tertentu darinya bersahabat dengan saya, semuanya mengalir begitu saja, tidak juga seperti lagunya ‘sindentosca’ yg mengatakan bahwa persahabatan bagai kepompong, semula ulat lalu jadi kupu-kupu, Aisha adalah salah satu hal terindah yg pernah terjadi dalam hidup saya, kami mengawalinya dengan indah pun selamanya tetap akan demikian.
Aisha sahabat yg ideal, jgn pernah berpikir bahwa dia tidak punya kekurangan, salah banget! Dia pun manusia biasa, seperti halnya saya, kalo mo disebutkan ada deh 1001 kekurangan Aisha tapi pengertiannya akan diri saya yg biasanya sgt sukar di mengerti oleh orang lain membuat saya pun lebih bisa lagi untuk memaklumi segala kekurangannya. Jika saya diijinkan berlebihan, Aisha berhati seperti bunda Theresa, cerdas seperti Hillary Clinton, tegas kaya Margaret Theacher, galak kayak Mike Tyson, kuat kayak Samson he.he..he serius, Aisha bisa menempatkan diri sebagai sahabat salah satunya tegas pd waktunya, dia juga tahu batasan mana yg dia boleh masuk campur dan mana hal2 yg benar2 privasi buat saya, sungguh dia banyak memberi kontribusi pd hidup saya.
Sekarang Aisha berada di tempat yg sangat jauh, di Frankfrut sono, dia menikah dgn George, pria berkebangsaan Jerman yg berprofesi sebagai lawyer. Sungguh saya ada hadir di pernikahannya yg dilakukan di alam terbuka, benar2 elegan, pun seperti tidak rela, tapi saya sangat bahagia karena dia bertemu cinta sejatinya, seperti dia pernah ceritakan dia ingin mendapat pangeran dr negeri dongeng. Hubungan kami tetap terjalin meski via telepon & email, dan sampai hari ini belum ada pengganti Aisha, betapa amannya semua rahasia yg saya miliki tersimpan rapat di negaranya om Hitller sana, well Aisha i really miss u!!!
baca lebih lengkap...

ayo....learn from rajawali!!

Saya percaya bahwa kita mahluk hidup yg ada di bumi ini diciptakan untuk berdampingan, melengkapi satu dgn yg lainnya. Dan ini terjadi bukan hanya antara manusia dgn sesamanya tapi juga dgn lingkungannya, betapa klo kita mau memperhatikan seringkali binatang2 pun memberikan teladan kepada kita manusia yg punya title mahluk ciptaan Tuhan yg paling sempurna. Kali saya ingin menuliskan kekaguman saya kepada unggas yg satu ini, dia sejajar dgn garuda, lambang negara kita. Juga dgn elang, mereka masuk dalam kelas terbang tinggi di angkasa, mari kita mulai mengamatinya.
Rajawali menjadi tangguh karena berlatih, percaya tidak klo saya beritahu bahwa sarang rajawali dibuat di atas bukit dan beratnya jika ditimbang mencapai 700 kg wow…..ini dr sumber yg saya baca lho! Dan ketika anaknya berumur 6-7 minggu si induk lsg ngobrak-abrik sarangnya, akibatnya anak2 burung ini menjadi kedinginan, hal ini merangsang pertumbuhan bulu2 yg kasar, nah belum cukup sampai disitu, ketika anak burung ini sudah bertambah umur, 11-12 minggu, si induk kembali menggoyang, menjungkir balikan isi sarang hingga anak rajawali jatuh ke dalam jurang, tapi si induk menahannya saat ia terjatuh, anak2 rajawali terbiasa dgn tekanan udara dan menjadi semakin kuat. Kita bole mengingat bahwa waktu kita kecil mungkin orang tua pun bersikap seperti induk rajawali tadi, banyak kali kita merasa dibiarkan, tapi sebenarnya waktu itu kita sedang dibentuk untuk menjadi setangguh rajawali tadi. Jadi kalo hari ini kita merasa mendapat tekanan mengucap syukurlah bahwa memang kita sedang ditempa untuk menjadi lebih kuat lagi.
Rajawali lebih cepat melaju dalam angin yg kuat, kalau diperhatikan dalam tayangan mana pun, burung yg satu ini lebih banyak melayang drpd terbang, kita tahu bahwa melayang memiliki kelebihan drpd terbang diantaranya: dengan memanfaatkan daya dorong angin membuat laju si rajawali ini lebih cepat, melayang tidak mengeluarkan tenaga hanya mengendalikan sayap sebagai kemudi, melayang jauh lebih ringan drpd bekerjakeras mengepak-kepakan sayap. Dari kelebihan melayang itu tadi ada pelajaran penting yg bisa ambil dari kebiasaan rajawali memanfaatkan daya dorong angin yg kencang, berkawanlah dgn masalah, banyak kali angin badai singgah di kehidupan saya, biasanya saya cenderung ‘menghindar’ karena manusiawi bila kerap kali saya berpikir tidak bisa menghadapinya, habis daya upaya, tapi dgn melihat rajawali kini saya sedikit banyak mulai berubah, saya mulai menyenangi masalah, saya jatuh cinta dgn masalah karena masalah2 yg datang itu menghasilkan ketekunan dalam diri saya, dan dalam proses ketekunan itu saya mendapat hasil yg baik, yg sempurna meski itu hanya dalam kacamata saya, bahkan banyak kali juga masalah yg satu bermanfaat untuk menyelesaikan masalah yg lainnya.
Rajawali selalu memperbaharui kekuatannya, dalam masa hidupnya rajawali mengalami detoxsifikasi selama 1 tahun penuh, bulu2nya rontok sehingga ia tidak bisa trbang, sehingga rajawali hanya bisa bersembunyi di tempat tinggi sampai kondisinya kembali pulih. Dalam dunia kecantikan & kesehatan pun kita mengenal istilah detoxsifikasi yg banyak kali diartikan sebagai proses mengeluarkan/membuang racun2 dari dalam tubuh,saya pun rutin menjalaninya biasanya 1 hari dlm 1 minggu, saya hanya makan apel hijau dan air putih + suplemen detox dan saya merasa tubuh saya jauh lebih sehat, bahkan olahraga pun masuk dlm proses detox karena ketika olahraga kita berkeringat dan jelas itu membantu mengeluarkan zat yg kurang baik bagi tubuh kita. Nah….dari rajawali saya boleh belajar tentang perlunya proses pembaharuan dalam hidup, saya rasa kita perlu mulai dengan introspeksi diri, kalo mo jujur sebenarnya diri kita sendirilah yg paling tahu apa kekurangan, keburukan, kelemahan, kejahatan kita dan seperti halnya rajawali yg berdiam di tempat tinggi, mari juga kita merenungkan apa yg sudah kita buat dan meminta petunjuk dari tempat tinggi dalam hal ini TUHAN, mari kita membuang segala yg tidak baik dr dalam diri kita untuk mencapai hal yg jauh lebih baik, mari kita mulai bertekun kembali dgn apa yg sudah menjadi kewajiban kita kepada Tuhan, dan mulailah menantikan kuasa Tuhan bekerja dalam hidup kita, itulah detox nurani.
Mata rajawali selalu jauh melihat ke depan, hal yg saya peljari adalah bahwa dalam hidup kita harus punya visi ke depan dan saya pribadi membiasakan untuk memiliki visi dalam segala hal, ada visi jangka panjang ada jg visi jangka pendek, ada visi untuk kehidupan pribadi ada jg visi untuk kehidupan sosial, klo pun ada yg tidak saya taruh visi adalah asmara yg tengah saya jalani yah….mengalir2 saja, dan saya pun tidak punya alasan mengapa mungkin karena dlm hidup tidak ada yg sempurna….
Kecepatan rajawali membawa kemenangan, memang bila berburu mangsa dan berebut dgn burung sekelasnya, sudah bisa dipastikan siapa juaranya, dlm hal ini saya belajar, bahwa di hari2 ini, saya harus lebih cepat dlm bertindak, harus lebih berinisiatif dan proaktif dalam menyikapi segala permasalahan yg datang silih berganti dalam hidup saya, bahkan lebih dari itu kepada lingkungan sekitar saya. Jadi itulah sekilas yg bisa saya bagi tentang rajawali, tentang penerapannya dalam hidup saya dgn asa bahwa ada hal baik yg bisa di ambil dari kehidupan si rajawali yg biasa melintasi gunung tinggi…..
baca lebih lengkap...