Introspeksi….
Tidak lama lagi kita akan menutup tahun 2008 yang penuh dengan berbagai peristiwa, pagi hari ini saya terbangun jauh lebih cepat dari biasanya, entah mengapa saya tidak bisa terlelap, sunyinya dini hari ini membuat saya kembali merenung tentang berbagai hal yang saya lewati sepanjang tahun ini.
Ini memang tahun yang luar biasa bukan? sebagai catatan diantaranya, pemerintah menaikkan harga BBM, makin banyaknya pejabat & mantan pejabat yang terseret kasus korupsi, hiruk pikuk pemilu di Amerika yang membahana ke seluruh dunia, apalagi setelah dimenangi oleh Barack Obama, yang meresahkan adalah datangnya krisis ekonomi global yang menerpurukan banyak negara berkembang seperti negara kita ini.
Dalam kehidupan pribadi saya pun, tahun ini terjadi suatu peristiwa yang ‘unforgetable’, kegagalan yang menyakitkan dan menguras tidak hanya tenaga, pikiran, materi tapi juga airmata karena apa yang terjadi dalam hidup kita, meski dalam konteks semua dapat berjalan lancar tapi pada kenyataannya siapa tahu? Yah, seperti banyak peristiwa yang saya alami.
Ada 2 hal yang acapkali kita lakukan saat mengakhiri sebuah tahun. Pertama, sedih ketika ternyata tahun tersebut kita merasa kurang beruntung atau mengalami kegagalan. Kedua, puas mendapati hidup kita berhasil pada tahun tersebut. Sangat manusiawi jiwa pilihan kita ada di 2 hal tersebut tapi bagi saya ada perkara yang sangat penting sebelum mengakhiri tahun ini, yaitu ‘introspeksi diri’ kembali perjalanan hidup saya selama satu tahun.
Dengan berintrospeksi, kita akan mendapatkan gambaran tentang kehidupan kita sepanjang tahun. Apakah waktu yang ada sudah kita pergunakan sebaik mungkin dan dengan sungguh2 fokus terhadap apa yang kita rencanakan, apa kita benar2 bisa memanfaatkan semua waktu tadi.
Dengan berintrospeksi, kita akan menemukan faktor2 yang membuat kita gagal atau sukses, benar atau salah. Tidak mungkin kita dapat mengerti penyebab kegagalan kita jika tidak berusaha mencari tahu dan mengoreksinya dengan sesama.
Dengan berintrospeksi, kita dapat membenahi diri untuk hidup yang lebih baik lagi, bila kurang berhasil dapat berusaha menambah kinerja supaya mencapai hasil ke depan lebih baik lagi, dan bagi yang sudah berhasil tentusiap melangkah untuk mempertahankan keberhasilannya itu atau bahkan meningkatkannya. Dengan demikian hidup kita tidak berhenti pada satu titik saja, tetapi mengalami perubahan.
Melakukan introspeksi diri atau evaluasi hidup merupakan awal yang baik untuk melangkah di waktu mendatang. Hidup kita tidak akan pernah mengalami kemajuan yang berarti jika kita sekedar menjalani waktu yang ada dengan rutinitas, tanpa pernah mengoreksi hidup. Meski kita harus berintrospeksi dalam segala hal tapi jika boleh dipisahkan menurut kepentingannya, saya akan 2 hal yang bisa menjadi utama dalam berintrospeksi, yaitu:
Hal Kerohanian, tentang bagaimana kita membangun hubungan dengan Tuhan, rajin beribadah sering kali masih dipakai sebagai tolak ukur oleh banyak pribadi atas kerohaniannya. Bila kita masih rajin bersembahyang berarti hubungan kita dengan Tuhan masih berada dalam titik aman, sehingga hal ini banyak dijadikan pembelaan untuk menyatakan bahwa kita adalah orang yang benar, yang dekat dengan Tuhan. Buat saya tidak seperti itu, karena pada kenyataannya ibadah banyak kali menjadi sekedar rutinitas belaka, jika sudah bersembahyang ada perasaan lega karena merasa ‘telah’ melakukan kewajibannya, atau pun hanya mencari penilaian orang supaya dianggap taat, seharusnya dari tahun ke tahun ibadah kita lebih dan lebih lagi, dan kita mencapai pertumbuhan iman, karena hidup kita di depan lebih banyak dengan tantangan, jika iman kita kuat tentu ujian seperti apapun yang datang tidak mampu menggoyahkan kita, karena kita punya iman dan tahu bahwa hidup ini sepenuhnya bersandar pada siapa, kalo bukan Tuhan.
Hal Pekerjaan, setiap badan usaha termasuk usaha kecil2an milik saya pun pada tiap akhir bulan dan akhir tahun mengadakan pemeriksaan laporan keuangan, bahkan banyak pemilik usaha yang rela membayar mahal profesi auditor guna melakukan koreksi terhadap keamanan keuangan perusahaan, sehingga jika perusahaan tersebut mengalami kerugian, penyebabnya langsung dapat diketahui. Demikian pula seharusnya dengan pekerjaan yang kita tekuni, membuat agenda saja tidak cukup, tetapi kita harus mengevaluasi kembali apa yang sudah kita kerjakan selama satu tahun, Apakah cara kerja kita sudah benar? Apakah sudah mencapai target? Tanpa melakukan introspeksi atas semua itu maka kita tidak akan pernah tahu apakah kita sudah memaksimalkan potensi yang kita punya.
Seseorang yang cinta pekerjaannya, tidak akan segera puas dengan hasil pencapaian yang didapatnya, tetapi akan terus memperhatikan dengan seksama segala sesuatu yang terkait dengan pekerjaannya sehingga dia tahu langkah2 selanjutnya yang harus dilakukan untuk perkembangan hidup, karier, dan kemajuan bidang yang digelutinya. Hari ini, saya mengajak kepada masing2 dari kita untuk menilik tiap profesi yang sedang kita jalani, apakah sudah membuahkan hasil? Apakah karier kita masih bisa berkembang? Apakah dedikasi kita dalam bekerja sudah mendapat penghargaan sebagaimana mestinya? Jika jawabannya tidak, mulailah introspeksi cara kerja kita dan temukan hal-hal yang harus dibenahi, selamat berintrospeksi!!
