Sosial Media menjadi ajang perselingkuhan

Akhir-akhir ini saya banyak tersentak mendengar kisah tentang perselingkuhan di dunia maya. Kisah itu langsung saya dengar dari pelaku maupun korbannya yang rata-rata adalah teman atau kolega saya. Tanpa memandang sebelah mata karena seperti itu bisa saja terjadi langsung pada diri saya, tulisan saya berikut ini mencoba menelaah kurang lebihnya sampai perselingkuhan itu demikian mudah terjadi. Selingkuh di dunia maya khususnya situs jejaring sosial semakin banyak terjadi. Sebuah riset pun membuktikan kini terjadi peningkatan perceraian yang diakibatkan oleh perselingkuhan di Facebook. Para pelaku selingkuh di Facebook ini punya berbagai trik agar apa yang dilakukannya tidak ketahuan pasangannya. Bahkan sebuah situs pun mengungkapkan satu dari tiga pelaku selingkuh mengaku punya akun sosial media yang tidak diketahui pasangannya alias rahasia atawa akun abal-abul. Namun sosial media tidak bisa serta merta dijadikan 'tersangka tunggal' dalam kasus perselingkuhan. Banyak faktor lain yang melatarbelakangi dan umumnya karena hubungan asmara yang sudah bermasalah. Dalam ini, saya pun ikut belajar lebih dalam mengapa hal ini begitu mudah terjadi terutama bagi mereka yang aktif di dunia maya. Terkadang, Anda tidak sadar bahwa pasangan sedang menaruh perhatian kepada orang lain melalui akun media sosialnya. Agar tidak tahu belakangan, kenali ciri-ciri pasangan mulai selingkuh di social media seperti yang kutip dari sejumlah artikel ini. Beberapa orang yang posesif umumnya tidak pernah absen memeriksa handphone pasangan, mulai dari pesan, telepon, email, sampai akun media sosialnya. Bahkan tak jarang mereka meminta semua password akun pribadi pasangannya agar bisa bebas memantau di dunia maya. amun ternyata berbagi password tidak efektif untuk mencegah perselingkuhan di dunia maya. Mengapa? Untuk lebih jelasnya, selamat menikmati tulisan ini yang dirangkum dari berbagai sumber. Di era teknologi yang maju kian pesat, nampaknya komunikasi seakan tidak lagi memiliki halangan. Jika digunakan untuk hal yang positif, tentu saja menguntungkan banyak pihak, namun banyak pula orang yang memanfaatkannya untuk berbuat hal yang tidak senonoh seperti berselingkuh salah satunya. Berselingkuh di media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram dan lain sebagainya nampaknya sudah bukan hal baru bagi sebagian besar orang, baik yang sedang berpacaran maupun sudah menikah! Waspadalah, mungkin saja pasangan bahkan kita nanti terjebak menjadi salah satunya. Ada cara-cara yang dilakukan oleh beberapa peselingkuh lewat media sosial seperti yang diakui saat curhat dengan penulis. "Beda media, beda pula caranya. Intinya harus tahu timing yang tepat," ujar Sandy, teman saya, pria 31 tahun yang bekerja di kontraktor ternama. Simak pula pengakuan mengejutkan dari para pria player yang semuanya adalah teman saya *maaf namanya harus disamarkan. 1. Media Menurut Sandy yang telah menikah lima tahun dan baru saja dikaruniai anak kedua, berselingkuh telah menjadi 'tantangan' yang bisa menjadi media pelepas stres. Ia mengaku mencari kesenangan berkenalan dengan wanita lain lewat berbagai media seperti Twitter, Facebook hingga akun bahaya sekelas Tagged sekalipun. "Kalau pakai Twitter, ya tinggal follow, kalau Facebook tinggal kirim 'friend request,' ujarnya gampang saat nongkrong bareng saya. Sandy juga menambahkan bahwa jangan terlalu 'obvious' saat memfollow terlalu banyak 'target,' pasangan di rumah akan curiga melihat kecenderungan siapa saja orang yang di-follow. 2. Akun Abal-abal Ternyata bukan Cuma barang-barang branded ya yang bisa di palsukan tetapi juga akun sosial media. Ketika ditanya apakah tidak takut ketahuan oleh istri di rumah, si gebleg ini menjawab dengan enteng bahwa sang istri merupakan tipe pasangan yang percaya saja, dan membuatnya lebih leluasa bergerak. Namun jika pun suatu hari ketahuan cara termudah adalah memiliki akun palsu yang memasang foto dirinya. jadi ketika ditanya pasangan, ia hanya berkilah bahwa itu orang yang iseng atau memiliki dendam sehingga membuat akun palsu dirinya. Dengan demikian, ia bebas mengirim pesan atau menambah teman tanpa harus dicurigai. 3. Interaksi Beda halnya dengan Sandy, ada Bagus, teman saya yang lain yang bekerja di bidang marketing mengakui bagaimana caranya berinteraksi di media sosial yang menentukan kesuksesan. Ia yang kini memasuki masa pacaran di tahun ke-empat mengaku hubungannya langgeng karena sering 'jajan' dan kekasihnya merupakan wanita yang sibuk, bukan tipe yang banyak bertanya, memeriksa gadget atau media sosialnya. Bagus cukup populer di dunia twitter dengan ribuan followers, mengaku bahwa keramahan menjadi kunci keberhasilannya. "Pasang foto profil yang keren dengan tagline yang catchy. Lalu follow target yang disukai. Setelah itu, sesekali me-mensyen sang 'target'nya dengan ungkapan sederhana hasil retweet statusnya. Status yang dibuat kalau bisa inspiratif atau menarik jadi memberi kesan baik-baik dan memiliki pribadi menarik," ungkapnya. "Jika target tertarik, pasti akan follow back dan bisa langsung saling Direct Message (DM). Di sini obrolan bisa lebih intens dan berlanjut ke tukaran nomor hp atau pin bb," katanya lagi sambil tersenyum ala pria kampretozz 4. Waktu Memiliki pasangan yang suka mengecek media sosial ternyata menjadi tantangan sendiri bagi para peselingkuh di media sosial namun hal ini Tak menjadi halangan. Arman misalnya rekan saya yang lain, yang telah beristri. Ia harus tahu waktu-waktu dimana ia bisa 'berinteraksi' di dunia maya, yakni saat sang istri terlelap tidur atau sibuk dengan aktivitas sosial atau mengurus anaknya. Ketika sang istri tidur atau sibuk, ia bisa gentayangan di twitter dan me-mensyen target yang disukai. Biasanya saat tengah malam, karena di saat itu, jarang ada teman sang istri yang juga sedang aktif di media sosial dan me-retweet hasil mention. Setelah selesai memensyen dan mendapat respon, ia langsung menghapus tweet tadi agar tidak menjadi barang bukti jika ketahuan berselingkuh di kemudian hari. 5. Rajin Rajin di sini diakui oleh para pria peselingkuh yang sudah berpasangan untuk menghapus jejak. "Pesan-pesan nakal jangan kelamaan disimpan dan segera dihapus. Kita enggak pernah tahu kapan diinterogasi pasangan untuk melihat isi ponsel atau komputer," kata Arman dengan senyum goblognya. 6. Gank Wedhus Setelah ditelusuri, ternyata pertemanan juga bisa menjadi alasan perselingkuhan aman dan bisa ditutupi. Bagus mengaku sering membalas tweet orang atau sekedar menyapa tanpa khawatir pasangannya curiga. Hal ini dikarenakan ia memiliki beberapa teman yang disebut 'partner-in-crime alias sama-sama kambing. Jadi ketika ia sedang berselingkuh, ada teman-temannya *sesama kampret juga, yang bisa berkilah bahwa dirinya sedang hangout bersama. Begitu pula dengan pesan-pesan di media sosial yang selalu dibenarkan bahwa itu hanyalah rasa sopan semata. "Istilahnya saling meng-cover kejahatan satu sama lain," katanya enteng Banyak wanita yang langsung emosi dan ngamuk pada pasangan saat mengetahui si dia selingkuh melalui akun media sosialnya. Entah berupa message yang lupa dihapus atau history chat dengan wanita lain. Tidak heran dan pastinya hal ini membuat wanita manapun sangat marah. Namun sebaiknya tidak langsung melabraknya habis-habisan tapi bijaksanalah, gunakan cara halus untuk mengonfirmasi 'temuan' Anda di akun pribadinya. Saran saya sebelum ngamuk *kalau bisa she, buka pikiran dan renungkan mengapa pasangan bisa mencari perhatian dari wanita lain, evaluasi diri sendiri terlebih dahulu. Setelah tenang baru ajak bicara pasangan. "Kenapa penting untuk tahu perasaan dulu karena kita bisa lebih antisipasi, emosi apa nih yang keluar saat kita ngomong, jadi memang kematangan emosi buat komunikasi. Bukan nggak boleh marah tapi bagaimana cara menyampaikan kemarahan tersebut," Jangan sampai pula kita menyesali kata-kata yang telah keluar dari mulut kita. Setelah bertemu pasangan, hindari langsung memberikan tuduhan-tuduhan yang ada di pikiran Anda. Usahakan tetap tenang dan lembut, misalnya dengan pertanyaan 'Sayang, kamu sama wanita ini mempunyai hubungan apa?'. Jika dia menjawab sekadarnya untuk menutupi kesalahan, jangan langsung terpancing emosi. Katakan bahwa Anda tidak nyaman melihat kemesraan pasangan dengan wanita itu di akun sosialnya. Pastikan selama berdiskusi dengannya, tahan emosi Anda. Berikan dia kesempatan untuk menjelaskan dan sebaiknya berbicara dalam keadaan duduk dengan suasana yang nyaman. Kebanyakan wanita ketika perasaannya sudah ditutupi amarah tidak akan mau mendengarkan penjelasan pasangannya.Ketika anda panic biasanya dia akan cenderung berkata dusta. "Bicarakan secara perlahan dan kasih kesempatan dia untuk menjelaskan kadang saking marahnya apapun yang dikatakan pasangan tidak peduli, itu yang bisa menghambat komunikasi," Usai semuanya jelas, kembali kepada Anda dan pasangan, apa memang mau melanjutkan hubungan atau tidak? Jika keduanya masih ingin tetap bersama, bangun komitmen yang baru. Karena selingkuh itu pilihan. Tidak semua kesalahan milik peselingkuh. Maka dari itu, jika hubungan asmara Anda diwarnai perselingkuhan sebaiknya evaluasi diri masing-masing dulu sebelum saling menuduh. Kemudian baru evaluasi hubungan dengan pasangan agar membuka lembaran baru yang lebih baik, meskipun akhirnya putus atau menata kembali perkawinan bersama.