
Satu purnama sudah ‘Mimpi yang sempurna’ milik Ariel eks Peterpan (sepertinya ini yang benar karena Peterpan sudah bubar) tertutup duka semenjak beredarnya sextape yang pelakunya mirip dirinya dan model cantik Luna Maya. Sebulan juga saya menahan untuk tidak berkomentar kecuali satu kata yaitu ‘kasihan’. Tambah lagi disusul beredarnya sextape selanjutnya yang dianulir mirip Ariel dan presenter Cut Tari.
Jujur pada saat terhembus kabar bahwa ada sextape tersebut saya memburunya dan mensearch di Google…wow Page ranknya itu bikin orang yang punya situs pribadi ngiri, tapi ternyata saya tidak perlu repot-repot mendownloadnya karena banyak sahabat yang dengan sukarela mengopykannya ke dalam laptop milik saya, tidak munafik saya melihatnya meski hanya sebentar dan sungguh tidak mampu saya menyelesaikan menontonnya. Cukup saya tahu memang mirip!! Dan kasihan..dan saya tidak pernah berniat mengopinya apalagi menyimpannya sebagai dokumen, selanjutnya yang saya pikirkan ‘sofware’ macam apa yang bisa membuat video editing semirip itu dengan aslinya, belum pernah saya tahu, jadi sebagai orang yang ‘goblog’ tehnologi saya pun bisa membuat analisa dan kesimpulan dalam hati layaknya ahli IT.
Miris hati saya melihat semua orang memburu link tersebut, membagi linknya di sejumlah jejaring social, atau pun mengirimkannya via Bluetooth dan parah banget ternyata di perjualkan juga dalam bentuk kepingan CD. Dan jika banyak orang tua yang merasa takut dengan anak-anak mereka yang akan turut serta memburu sextape tersebut, saya justru sebaliknya, saya merasa direpotkan juga karena tante saya penasaran dan minta diputarkan karena sangat ingin menyaksikannya dengan alas an takut ketinggalan cerita teman arisan . Untung saya berhasil meyakinkan beliau untuk tidak meneruskan niat tersebut, saya hanya ingin beliau membayangkan saja seandainya saya yang ada di dalam rekaman tersebut, itu adalah aib, bukannya CD lagu nostalgia yang biasa beliau dengar.
Sungguh saya hidup di negeri yang aneh, betapa tidak?? Rasanya sudah berpekan-pekan orang sibuk mengurusi hal ini, saya ingat juga akan kasus yang bergulir kontroversi goyang ngebor ‘Inul Daratista’ diawal kemunculannya dibelantika dunia hiburan indonesia, jadi rindu almarhum Gus Dur, seandainya beliau masih ada tentu melihat yang seramai ini dibicarakan beliau hanya akan berkomentar: ‘githu aja koq repot!’ Titik.
Saya pikir seorang ahli IT yang biasa mengomentari foto artis tidak akan berkomentar karena ketika para praktisi IT yang lain sudah bermunculan di awal sextape itu beredar, dari luar negeri beliau memberikan peringatan untuk tidak sembarangan menyatakan sextape tersebut. Saya hampir percaya tapi semua berubah ketika beliau kembali ke Indonesia ternyata beliau memberikan pernyataan yang sama dan ternyata dengan embel-embel untaian sms antara dirinya dengan Luna. Saya merasa pernyataan beliau yang ‘ketinggalan’ itu tidak membuat perubahan yang berarti karena sudah dinyatakan oleh orang lain. Seandainya beliau tahu bahwa sudah bertahun-tahun saya menunggunya memberikan statement tentang IT yang bisa memberikan ‘sedikit’ saja perbedaan untuk bangsa ini
.
Pun seorang Mentri terlihat sering tampil mengomentari kasus ini , mendesak Trio sextape Ariel, Luna, Cut Tari untuk mengaku. Sungguh seandainya beliau pun tahu saya sering menantikannya untuk muncul di televise tapi untuk menyatakan bahwa koneksi internet di Indonesia sudah sama cepatnya dengan Negara tetangga, bahwa kita tidak perlu berbagi bandwicth lagi yang sering kali menyebabkan lamanya untuk membuka account Facebook, apalagi searching sampai kemana-mana. Saya rindu saudara – saudara saya di ujung pelosok sana pun bisa merasakan tehnologi yang sama, sehingga jika pembangunan ini merata pun kemajuan yang akan cepat kita rasakan. Saya merasa di awal tahun kerjanya sangat baik jika beliau memacu kinerjanya untuk membuat bangsa ini lebih baik lagi.
Belum lagi demo dari ormas-ormas baik yang mengatasnamakan sosial maupun keagamaan sampai mendatangi Kepolisian atau pun tempat milik artis tersebut, untuk memberikan hukuman bagi ketiganya. Memang sedikit banyak sextape ini memberikan pengaruh tapi itu bukan karena pelaku didalamnya tapi karena sosok yang bernama ‘Media’ jadi menurut saya alangkah baiknya yang di demo itu media karena tanpa henti memblow up kasus ini dan menggiring pikiran orang-orang untuk menyaksikan video tersebut. Sungguh saya bangga juga kepada rekan-rekan yang mau berdemo tapi alangkah lebih baik energi yang kita miliki itu digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan kemanusiaan. Kemana saja waktu ada gempa di Padang, Tasikmalaya, jebolnya Situ Gintung, banjir di Jakarta…??? Mari kita ringankan langkah dan ulurkan tangan kita untuk membantu sesama, Insyaallah berkahnya luar biasa…
Saya menghargai cara semua orang mengekspresikan pendapatnya tapi saya agak kurang bisa menerima dengan mantan artis dangdut yang beberapa waktu lalu sextapenya pun beredar dengan seorang mantan anggota dewan, meski mungkin tak separah kasus ‘Ariel’ tak urung saya merasa kecewa juga pada pihak-pihak yang memintanya memberikan komentar, baik secara ‘live’ maupun wawancara tertulis. Heran ya tanpa merasa malu-malu dia bilang waktu itu mereka melakukan hal tersebut dengan status sebagai suami, maaf saya minta ijin berkomentar ya…? Waktu itu si bapak sudah ada istrinya kan? Dan apa namanya hubungan yang dilakukan dengan suami orang tanpa sepengetahuan istrinya? Lalu apa juga namanya kalau ‘memang’ menikah tanpa ijin istrinya..waktu begitu cepat berlalu orang bisa lupa akan kasusnya yang tidak tahu akhirnya bagaimana..semoga dia ingat akibat yang ditimbulkannya pada waktu itu, dan kiranya ada pihak-pihak yang bisa menjawab kenapa dia bisa bebas, karena semenjak itu popularitas naik naik pesat, saya kuatir hal ini akan dianggap trik dan di ikuti oleh artis-artis lain yang ingin meroket menjadi superstar dengan cara instan. Dan saya pikir hal ini menjadi salah satu pertimbangan bagi anda yang akan memilihnya menjadi pimpinan daerah anda.
Belum lagi seorang pengacara muda yang begitu bersemangat mengomentari kasus ini dimana –mana bahkan melaporkan ke tiganya ke pihak yang berwajib, dari kasus ini bergulir dia menyebut dirinya ‘mengawal’ kasus ini karena tekanan masyarakat yang begitu besar karena kasus ini sudah berkategori pornografi, herannya koq tiap kali bicara moral bangsa berapi-api sekali, ehm…ada yang salah ya? Perlu diingatkan kembali ya kasus perselingkuhannya beberapa waktu lalu sampai menikah diam-diam, saya masih teringat airmata istrinya yang berbesar hati memaafkannya, sudahkah beliau yang membuatnya menangis apakah ingat? Saya sekedar mengingatkan untuk saling introspeksi. Semoga meski terus mengawal kasus ini beliau berhenti tampil dan bicara pada media, masih kaget kamera mungkin? Karena berapa waktu lalu beliau juga mencalonkan diri sebagai ketua lembaga anti korupsi di Negara ini, sungguh anda sudah cukup popular karena sering menjadi pengacara artis, atau ini manuver anda karena akan mencalonkan diri sebagai pimpinan daerah juga? Apa pun itu tetap saya bangga kepada orang-orang yang memberikan pikiran dan tenaganya untuk berkarya bagi negeri ini.
Saya berharap kasus ini segera reda, dan semoga media perlahan bisa menghentikan pemberitaan mengenai kasus ini. Betapa sesungguhnya bukan Ariel, Luna, Cut tari yang memberikan pengaruh besar tetapi kalian. Dan saya juga mengajak rekan-rekan Fb untuk stop mengshare link yang memberitakan ketiganya, atau pun membuat status tentang ke tiganya.
Mari berbicara moral, yang lebih dari sekedar sextape yang tersebar dimana-mana. Mari berbicara moral tentang orang yang korupsi sementara rakyat masih banyak rakyat yang miskin. Mari bicara moral kenapa ketika kita tidak puas dengan hasil pemilu kita bisa merusak fasilitas Negara. Mari bicara moral tentang rumah yang dibuat dari uang penggelapan pajak sementara banyak rakyat yang tidur sebagai gelandangan. Mari bicara moral bahwa ditengah-tengah bencana masih ada orang yang tega mengambil keuntungan. Mari bicara moral tentang wakil rakyat yang berkelahi di ruang sidang sementara di luar sana orang berpayah-payah berjualan asongan. Mari bicara moral tetapi sebelumnya mari bercermin dan perbaiki moral kita terlebih dahulu, mari kita semua mulai dari diri sendiri sehingga kita pun menjadi bangsa yang bermoral. Mudah bukan namun sulit karena kita harus menata diri lebih dahulu.
Saya bukan fans Ariel jika anda membaca notes-notes saya sebelumnya anda akan tahu siapa idola saya hehehe..tapi saya menyukai beberapa lagunya, lirik dan nadanya yang ringan sangat menghibur. Dan sebagai musisi Ariel banyak memberikan kontribusi bagi dunia musik Indonesia. Tanpa bermaksud membela tapi saya pribadi bisa maklum dia membuat kesalahan yang ‘fatal’ tersebut, dia hanya Ariel yang juga manusia biasa toh baik Ariel, Luna, Cut Tari sekarang sudah menerima sangsi sosial yang cukup berat, kehilangan materi juga. Saya berharap mereka bisa tetap semangat menjalani hari-hari mereka setelah ini. Saya buta mengenai hukum jadi biarlah pihak berwajib menuntaskan kasus ini, dan berharap penyebar luasnya segera tertangkap. Dan sepertinya masyarakat kita perlu lebih terbuka tentang pergaulan masyarakat di kota, meski pun tidak semuanya bisa di cap demikian. Namun tetap saya mengajak kita semua untuk memerangi pornografi untuk hari depan yang lebih baik bagi anak cucu kita. Karena tanggung jawab bangsa ini tidak bisa diserahkan begitu saja kepada satu pihak namun juga menjadi tanggung jawab kita semua.
Dari kasus ini kita semua bisa bercermin dan kembali ke fitrah kita sebagai manusia, betapa kita banyak melakukan kesalahan dalam hari- hari kita. Saya juga bukan orang baik, saya banyak mengisi hidup saya dengan keluputan. Namun sebagai mahluk Tuhan kita tahu bahwa sedari dini kita dibesarkan dengan ajaran tentang takut akan Tuhan. Kita diajarkan baik buruk, hitam putih, benar salah. Sehingga tentu terasa membuang waktu karena semua orang mempunyai ukuran yang berbeda untuk memahami norma dan nilai-nilai. Itu sebabnya pula muncul pro kontra terhadap kasus ini. Jadi tunggu apa lagi daripada membicarakan orang lain mari kita mulai memperbaiki diri kita dari sekarang..
Meina Ira
Penulis bukan fans Ariel baca lebih lengkap...