Tidak semua lelaki bajingan....


Terakhir kali saya ke toko buku Gramedia, saya menuju ke bagian buku-buku psikologi dan saya temui sejumlah judul buku ‘based on true story’, tentang pengalaman orang-orang yang bertahan dari masalah dan akhirnya dimenangkan atas pergumulannya itu, saya sempat membaca sebuah kisah tentang pelecehan seksual yang dialami oleh seorang gadis yang dilakukan oleh ayahnya sendiri dan dialaminya semenjak dia berusia anak-anak, dimana dunianya seharusnya indah dan penuh warna tapi justru menjadi buram, dinodai oleh orang yang semestinya menjadi pelindungnya. Gadis ini sampai melakukan beberapa kali usaha bunuh diri, selalu gagal sampai pada akhirnya dia melihat sepasang kekasih yang sedang berduaan dan melihat tatapan penuh cinta dari sang pria kepada kekasihnya, hanya dari hal kecil seperti itu dia langsung punya harapan bahwa dia pun kelak akan bertemu dengan pria yang akan menatapnya dengan penuh cinta seperti itu. Dia percaya bahwa tidak semua pria sama.
Sebenarnya saya kasihan juga melihat pria-pria disamaratakan, jadi satu yang berbuat seolah-olah semua pria dimuka bumi ini sama brengsek adanya, sampai para wanita ini lupa bahwa ayah, saudara, kakek, paman kita pun kaum pria. Kalau kita mau membuka mata lebar-lebar banyak lho pria baik disekitar kita, ternyata ada beberapa alasan yang sering membuat kita menghakimi kaum pria ini, dan dengan melihat sekilas kelakuan yang seperti ini langsung deh kita jadi ‘judge Bao’
Semua pria suka wanita cantik dan mudah tergoda, itu sih memang bawaan alami seperti halnya juga para wanita menyukai pria ganteng, meski standar cantik atau ganteng itu sangat relatif dan berbeda dimata setiap orang tapi secara umum kalau wanita cantik banyak didefinisikan sebagai seseorang yang putih, mancung, langsing layaknya bintang iklan atau bintang sinetron, so kadang meski seorang wanita sangat menawan tapi dirinya merasa tidak sama dengan gambaran bintang sinetron dia langsung minder sendiri. Nah kalau wanita melihat pria ganteng barangkali tidak ada perubahan yang menonjol dari bahasa tubuhnya, seringkali cukup dilihat saja, tapi tidak sebaliknya. Pria melihat wanita cantik biasanya (eit, ini biasanya lho, red) jelalatan…ngeliat pun sampai ekor mata ikut berputar (saya tidak tahu bahasa pastinya, red) ditambah senyum-senyum sendiri, kadang malah diikuti decakan apalagi kalau lagi jalan bareng dengan sesamanya plus komentar dan cekikikan, otomatis…hal seperti itu membuat tidak nyaman bagi mahluk indah yang diamatinya maka serta merta keluar kata merdu: ‘brengsek’,nah lho! Padahal banyak juga pria yang kalau ketemu wanita cantik lempeng-lempeng saja tuh! Yang tidak tergiur dengan godaan dan bisa mencintai kekasihnya yang biasa-biasa dengan cara yang luar biasa, buka mata dan lihatlah pria-pria seperti ini mungkin jauh lebih banyak disekitar kita. Belum lagi berita para seleb pria yang meski sudah memiliki istri nan cantik dirumah tapi tetap tergiur untuk berselingkuh dengan orang lain, entah itu rekannya sesame artis atau pun penggemarnya yang tergila-gila kepadanya, semakin susah mematahkan anggapan pria brengsek jangan pakai patokan itu deh….terlalu jauh soalnya.
Banyak pria suka mencari alternatif, melihat kekasihnya dekat atau akrab dengan pria lain bisa membuat kaum pria mencak-mencak padahal dibelakang sang wanita si cowok juga berhubungan dengan beberapa wanita sekaligus dengan berbagai alibi mulai dari mencari yang paling cocok, yang paling ngerti, yang paling jodoh dan untuk ke semuanya itu malu mengakuinya bahwa itu cuma alasan dia saja untuk mencari kesenangan yang lain. Contoh kongkrit adalah kalau kita menyaksikan tayangan ‘Playboy’ kabel di SCTV, kadang saya kasihan juga sih karena sekilas mereka seperti dijebak, tapi kan kalau mereka memang cukup setia dengan kekasihnya tentu hal-hal yang memalukan yang terjadi ditayangan tersebut tidak akan terjadi, kalau sudah begini biasanya si wanita hanya bisa menangis meratapi nasibnya. Tapi ternyata banyak juga ditemui keadaan yang sebaliknya dimana si wanita lah yang menduakan sang pria, mencabik-cabik setelah itu meninggalkannya belum berhenti sampai disitu masih mau mengajak berteman saja lagi, nah hal-hal begini juga yang merugikan kaumnya sendiri karena sesudah itu biasanya sang pria akan trauma dan cenderung membalas apa yang dilakukan mantannya kepada wanita yang baru ditemuinya, makanya kalau boleh saya menyerukan kepada kaum saya janganlah memulai menyakiti pria disisi kita apalagi jika dia adalah pria baik-baik, jagalah perasaannya sebaik kita menjaga perasaan kita sendiri, karena model pria seperti ini adalah mahluk langka yang memang harus dilestarikan dari kepunahan.
Pria sangat suka memanfaatkan ‘momen’, percaya nggak percaya jika jika ada pria yang baik-baikin wanita itu biasanya karena ada maunya, jarang yang tulus karena pertemanan apalagi persahabatan platonik. Saya pernah mengalaminya ketika duduk dibangku kuliah saya sering dibantu oleh sahabat saya untuk mengerjakan tugas, meski tugas kami sama bejibunnya tapi herannya dia selalu sempat juga untuk mengerjakan tugas saya, dia selalu membawakan makan siang untuk saya, saya sering risih juga dan pernah menanyakan langsung kepadanya apakah semuanya ini dalam rangka merebut hati saya? Tetapi dia dengan tegas mengatakan dia tidak punya perasaan apa pun, persahabatan kami terus berlangsung, bahkan jika kiriman uang dari ibu saya terlambat dia sering menanggulanginya dulu, lucunya pernah pada hari valentine 10 tahun lalu dia membelikan saya hadiah ‘piyama mandi’ karena dia miris melihat kebiasaan saya yang ‘berkeliaran” di kost-kostan hanya berbalutkan handuk selesai mandi, dia sering takut handuknya melorot, aduh so sweet…tapi semua itu berubah ketika ada orang lain yang mendekati saya, bawaan sahabat saya ini uring-uringan melulu jika bersinggungan dengan hal-hal yang ada hubungannya dengan orang tersebut, malah nggak segan-segan dia menceritakan kekurangan orang tersebut (secara masih satu kampus, red) dan akhirnya dia meledak sendiri dengan membuat pengakuan: “Mei kamu itu emang guoblog apa gak punya hati sih, semua yang aku lakuin selama ini karena aku sayang kamu..!!”, nah syok banget deh saya, jadi selama ini saya pikir semuanya tulus atas nama persahabatan ternyata ada udang dibalik ‘bakwan’ ya? Setelah kejadian itu sahabat saya yang menjauh sendiri mungkin karena malu ya…padahal sayanya sih biasa-biasa saja dan berusaha memaklumi. Tapi banyak juga koq pria yang tulus dan malah diperalat oleh kaum wanita, entah itu karena ketidaktahuannya, ketulusannya atau justru karena memang maksud hatinya belum tercapai dan percaya bahwa kegigihannya itu akan membuahkan hasil pada suatu hari nanti, makanya jika anda ada ditempat baru dimanapun itu jika memerlukan sebisa mungkin minta pertolongan dahulu kepada kaum wanita, patut memang kita waspada dari pada memberikan kesempatan hal-hal yang tidak baik menghampiri kita. Yah, tulisan ini hanya sebagian kecil dari banyak hal yang membuat pandangan miring kepada kaum pria tapi sekali lagi kalau saya diijinkan menegaskan bahwa seperti halnya wanita, tidak semua pria sama, masih banyak pria baik dimuka bumi ini.